Featured Video

Rabu, 06 Juni 2012

Satu Anggota TNI Tewas Dikeroyok di Wamena, Suasana Mencekam


Satu Anggota TNI Tewas Dikeroyok di Wamena, Suasana Mencekam
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Puluhan pemuda Papua yang tergabung dalan Nasional Papua Solidaritas (NAPAS) menutup mulutnya pada aksi diam yang dilakukan di depan gedung Mabes Polri Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2012). Mereka mendesak pemerintah menghentikan kekerasan yang masih terus terjadi di Papua. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

 Dua anggota TNI dari Batalyon Infanteri 756/WMS dikeroyok massa saat melintas di Honai Lama Wamena Jayawijaya Papua, Rabu (6/6/2012) sekitar pukul 12.30. Akibat dari pengeroyokan itu, satu orang tewas dan satu lagi kritis.
Dari data yang berhasil dihimpun Tribunnews.com, pengeroyokan bermula ketika dua anggota Batalyon 756 Wimane Sili masing-masing Pratu Ahmad Ruslan dan Pratu Saifudin  melintas di lokasi kejadian dengan sepeda motor hendak menuju ke kota Wamena. Tanpa sengaja motor mereka menyerempet salah satu warga yang hingga kini identitasnya belum diketahui.   
Warga yang mengetahui kejadian itu kemudian marah, dan mengeroyok kedua anggota TNI tersebut. Akibat pengeroyokan itu, Pratu Ahmad Ruslan  mengalami luka tusuk di dada dan meninggal dunia, sedangkan Pratu Ahmad Saifudin juga mengalami luka tusuk didada sebelah kanan dan dalam keadaan kritis, saat ini dirawat di RS Wamena.
Kepala Penerangan (KAPENDAM) Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf. Ali Bogra saat dikonfirmasi Tribunnews.com melalui telepon selulernya mengenai peristiwa tersebut, mengatakan, untuk sementara permasalahan tersebut sudah diatasi dengan baik dan korban masih diamankan oleh batalyon bekerjasama dengan Kodim, polres beserta tokoh masyarakat.
Sementara itu saat disinggung mengenai adanya sejumlah anggota TNI dari Batalyon 756 yang mengamuk pasca penikaman terhadap rekan mereka oleh warga setempat yang mengakibatkan rekan mererka meninggal dunia dan satu lainnya kritis, Ali Bogra mengatakan, hal itu tidak sampai meluas.
”Ya jadi ada amarah dari anggota namun cuma berapa menit saja, kemudian Danyon mereka sudah usir semua anggota masuk ke markas mereka,”kata Ali Bogra.
Sementara itu Kapolda Papua, Brigjen Pol Bigman L Tobing saat dikonformasi Tribunnews.com di Mapolda Papua-Jayapura,mengaku, dirinya belum mengetahui adanya kejadian tersebut.
"Saya belum mengetahui kejadian tersebut. Tetapi nanti saya akan cari tahu informasi itu," katanya.
Hingga saat ini situasi Kampung Honai Lama masih mencekam, salah seorang warga yang dihubungi Tribunnews.com melalui telepon selulernya dan yang kebetulan tinggal disekitar daerah honai lama mengaku situasi sangat mencekam dimana sejumlah kios dikawasan tersebut tutup,
”Situasi mencekam mas, saya ketakutan dan tidak keluar rumah, dan juga kios-kios disekitar sini sudah pada tutup,”kata sumber Tribunnews.com yang enggan namanya diberitakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar