Juara Indonesian Premier League (IPL) Semen Padang dihadapkan dengan layanan buruk tuan rumah Persija di homebase-nya di Stadion Wilis, Madiun, Jawa Timur.
Layanan ini dikarenakan panpel pertandingan tidak menyediakan stadion untuk berlatih bagi tim serta angkutan ke tempat latihan di Stadion Wilis.
“Kami terpaksa harus merogoh kocek Rp500 ribu untuk sewa stadion dan Rp750 ribu untuk sewa kendaraan dari tempat menginap ke tempat latihan,”sebut asisten pelatih Semen Padang, Delfi Adri saat dihubungi Haluan, Jumat (29/6).
Pertandingan terakhir yang akan dilakoni Semen Padang dengan tuan rumah dijadwalkan berlangsung, Sabtu (30/6). Karenanya, Kabau Sirah mengambil jadwal pagi hari berlatih pada sehari sebelum bertanding. Ini sudah lazim dilakukan tim besutan Suhatman, termasuk saat masih dibesut Nil Maizar.
“Saat ini minta tempat latihan, panpel setempat malah menjadwalkan kami latihan sore. Tentu kami tak bisa karena sudah dijadwalkan latihan pagi. Panitia mengeras hingga akhirnya kami terpaksa mengeluarkan uang senilai Rp500 ribu untuk sewa stadion,”sebut pahlawan Semen Padang saat merebut Piala Liga tahun 1992 lalu ini.
Sepaket dengan jadwal latihan, penggunaan angkutan terpaksa Semen Padang menanggung sendiri karena panitia hanya menyiapkan untuk sore. Mau tak mau, tim Semen Padang kembali megoroh kocek demi sampai ke lapangan untuk menjalani ritual latihan.
“Tapi ini tak jadi penghalang bagi kami untuk meraih kemenangan nanti. Kendati tanpa Edu, Samsidar dan Elie Aiboy, kami bertekad menang untuk mempertahankan rekor tanding dan gengsi sebagai juara IPL,”sebut Delfi lagi. (h/mat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar