Mengacu pada terminologi KNPI, pemuda atau generasi muda adalah anak manusia yang berumur 17—40 tahun. Sedang menurut rumusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) yang kini berubah nama menjadi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), yang tergolong pemuda atau generasi muda ialah bani Adam yang
berusia 16–40 tahun. Sedangkan dalam Tarekh Islam (tahun ke 40/’Amul Fiil, Tahun Gajah), Khalifah Ali bin Abi Thalib (20–an tahun), disebut oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pemuda, ketika mengikrarkan Syahadataini (dua kalimah syahadah) di hadapan Rasul, sewaktu beliau baru saja menerima wahyu pertama di Gua Hiraq, Makkah, pada 14 abad lampau!
Terlepas dari perbedaan terminologi dan formulasi itu, yang terang benderang, seorang atau sekelompok orang generasi muda sarat dengan semangat dan idealisme. Gelora pemuda/generasi muda tersebut antara lain berupa heroisme, romantisme dan aktualisme. Dalam kancah kehidupan yang digumulinya, figur generasi muda, baik individual maupun kolektif, selalu punya obsesi menujukkan jati diri (self actualization) sebagai manusia yang punya makna hidup, dengan menyandang tanggung jawab betapa pun beratnya. Generasi Muda berusaha gigih memunculkan potensi diri sebagai manusia yang kaya poweritas tinggi. Sehingga aura jiwa mudanya kerap menyembul dan menggeliat ke permukaan. Terutama ketika kondisi sosial objektif masyarakat sedang labil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar