Rico (baju kuning) beserta kelima temannya mengantar saya dan rombongan menuju Telaga Biru di Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya. Tanpa alas kaki, mereka dengan gesit memanjat bukit dan menerobos rumput ilalang untuk mencarikan kami jalan. Menuntun kami melewati sebatang kayu yang menjembatani sungai, atau sekadar melompati pagar batu. (Sastri/ detikTravel)
Anak-anak kecil ini tak gentar sengatan matahari. Saat beristirahat, mereka tak mencari naungan pohon rindang. Istirahat bagi mereka adalah urusan kedua. Yang penting, saya dan rombongan tidak tertinggal jauh di belakang. (Sastri/ detikTravel)
Pasir putih yang 'mengalir' dari atas bukit adalah objek wisata unik yang ada di Desa Aikima. Beberapa anak kecil pun muncul menghampiri saya dan rombongan. Pasir putih itu pun menjadi tempat bermain mereka, yang hidup sangat jauh dari pesisir pantai. (Sastri/ detikTravel)
Seorang anak perempuan pelan-pelan mengintip ke dalam mobil. Namanya Aiya, atau mungkin Aya, Ayya, Aia, itulah yang saya dengar dari nada bicaranya yang malu-malu. Anak cantik ini baru pulang dari sekolahnya, sekitar 4 kilometer jalan kaki dari situ. (Sastri/ detikTravel)
Selain jalan kaki, beberapa anak ini juga punya sepeda sebagai transportasi sehari-hari. Setelah sekolah dari pagi-siang, mereka menuju ke kebun untuk membantu Ayah-Ibu berladang atau sekadar lewat desa-desa tempat tinggal teman mereka. (Sastri/ detikTravel)
Dua anak 'ingusan' di Desa Aikima. Ingusan dalam arti sebenarnya. Mungkin akibat suhu Lembah Baliem yang menggigit kulit, atau mereka baru mandi di Sungai Baliem yang berair super dingin. (Sastri/ detikTravel)
Anak laki-laki ini ikut berpartisipasi dalam Festival Budaya Lembah Baliem 2012. Ia duduk di antara saudara-saudara sekampungnya. Walau pakaiannya minim (yang memang khas Suku Dani), lumpur yang membalut tubuhnya bertahan sepanjang hari. Setelahnya ia pun ikut tarian perang, sama gagahnya dengan sang Ayah. Totalitas! (Sastri/ detikTravel)
Karena tinggal jauh di pedalaman, banyak anak yang belum pernah melihat pantai. Kalau turis menjadikan pasir putih di Desa Aikima sebagai tempat wisata, anak-anak ini menjadikannya sebagai tempat belajar. Seperti ini rupanya, pasir kalau dipegang... (Sastri/ detikTravel)
Mereka hidup di tengah lembah berpagar bukit dan gunung. Rerumputan liar, tanah berkontur, dan lanskap alam khas Papua menjadi taman bermain bagi anak-anak ini. (Sastri/ detikTravel)
Bagi anak-anak Suku Dani, lanskap liar Lembah Baliem di Kabupaten Jayawijaya, Papua, adalah taman bermain. Mereka berkeliaran tanpa alas kaki, tak peduli sengatan matahari ataupun udara dingin yang menggigit kulit.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar