Jo Harlow, Executive Vice President Nokia dengan Lumia 920 (reuters)
Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (6/9/2012), sebagian investor menilai kedua handset tersebut tidak memiliki sesuatu yang 'wow'. Ini pun berimbas terhadap harga saham Nokia yang turun 13% di Helsinki dan 10% di Amerika Serikat bersamaan dengan pengumuman Lumia 920 dan 820.
"Tantangannya adalah dunia sedang bekerja dengan edisi keempat, kelima atau keenam perangkat mereka, sedangkan Nokia masih mencoba bergerak dari tahap satu," kata Mark Sue, analis industri di RBC.
"Nokia memang telah melakukan beberapa kemajuan bagus, namun para investor menginginkan sebuahquantum leaps. Kita tidak mendapatkannya," imbuhnya.
Beberapa analis industri sejatinya menilai kedua ponsel baru Nokia adalah perangkat yang solid dengan beberapa fitur yang menjadi diferensiasi. Misalnya teknologi kamera PureView yang menjanjikan foto cemerlang serta kemampuan wireless charging.
Namun ada kecemasan karena Nokia tidak mengumumkan kemitraan dengan operator, yang kemungkinan karena handset tersebut belum mendapat dukungan kuat dari mereka. Nokia juga belum menyebut berapa harga dan kapan tepatnya waktu pemasarannya.
"Tidak mungkin memberi penilaian terhadap peluncuran ini tanpa informasi harga dan pemasaran. Hal ini mengecewakan," kata Bengt Nordstrom, CEO perusahaan konsultasi telekomunikasi Northstream.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar