Pacu jawi
Pemerintah Kabupaten Tanahdatar harus memanfaatkan pameran Foto Pacu Jawi, Kuliner dan Pesona Wisata, di gedung Bentara Budaya Jakarta 20-23 September nanti, sebagai momentum promosi besar-besaran pariwisata Tanahdatar.
Guna menarik wisatawan sebanyak-banyaknya datang menyaksikan pesta budaya lokal pacu jawi dan menikmati objek-objek wisata lainnya di Tanahdatar. Hal itu terungkap dalam kunjungan Pendiri dan Penasihat Masyarakat Peduli Pariwista Sumbar (MAPPAS) Yulnofrins Napilus bersama Kasi Promosi Wisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemkab Tanahdatar Efrison ke redaksi Padang Ekspres, kemarin.
Pada iven ini nantinya, kata Efrison, akan dipamerkan sekitar 150 foto hasil karya para fotografer yang mengikuti iven pacu jawi dan foto yang dikirimkan masyarakat, setelah dilakukan seleksi oleh kurator Arbain Rambey, fotografer senior Harian Kompas. ”Pameran ini merupakan ajang promosi wisata Tanahdatar. Ketua Forum Pacu Jawi akan kami ajak dalam pameran ini. Begitu pula dengan bajak yang biasa digunakan untuk pacu jawi, akan dibawa dari Tanahdatar ke arena pameran itu sehingga pengunjung bisa melihat langsung bentuknya,” kata Efrison.
Keterbatasan APBD yang kerap menjadi alasan pemerintah daerah untuk mempromosikan pariwisata daerahnya, ternyata tidak berlaku bagi Tanahdatar. Buktinya, pameran ini tidak menggunakan dana APBD Tanahdatar.
Efrison mengungkapkan, semua biaya yang dibutuhkan untuk iven ini berasal dari dukungan dari para sponsor. ”Alhamdulillah, kita tidak menggunakan APBD pada pameran ini. Kami sangat berterima kasih kepada para sponsor yang telah banyak membantu hingga terlaksananya agenda strategis ini,” ungkap Efrison.
Dalam silaturahmi yang dihadiri Pimpinan Perusahaan Two Efly, Pemred Montosori, dan Wapemred Heri Sugiarto itu, Yulnofrins mengapresiasi terhadap pameran foto pacu jawi. Ia pun memuji kreativitas Pemkab Tanahdatar yang tanpa perlu APBD bisa menyelenggarakan kegiatan besar tersebut.
”Nah, kan terbukti, promosi wisata daerah tidak hanya bisa mengandalkan APBD. Tanahdatar sudah membuktikan itu, dan cara ini patut ditiru daerah lain sehingga pariwisata Sumbar semakin maju dan kian banyak dikunjungi wisatawan,” kata Yulnofrins.
Dengan adanya pameran yang bisa menyedot perhatian pengunjung ini, Yulnofrins menilai perlunya Pemkab Tanahdatar membenahi fasilitas-fasilitas publik di objek-objek wisata di Tanahdatar sehingga memberikan kenyamanan dan kepuasan wisatawan.
Menurut pecinta fotografi tersebut, di sekitar objek wisata, Pemkab Tanahdatar mesti menyediakan tempat untuk memamerkan dan memasarkan hasil kerajinan masyarakat seperti souvenir, tempat kuliner, dan arena pertunjukan kesenian daerah.
Dengan begitu, wisatawan yang datang tidak hanya berfoto-foto saja di objek wisata, tapi juga bisa mengenal langsung kerajinan asli daerah serta punya oleh-oleh seperti souvenir untuk dibawa pulang ke daerah atau negara asal mereka.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar