Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Seiring berjalannya waktu semakin banyak pengguna teknologi informasi, mulai dari penggunaan perangkat genggam hingga di level korporasi. Dengan sendirinya hal ini menimbulkan lalu lintas data yang sangat banyak.
Singkatnya, perkembangan tersebut sedikit demi sedikit telah menggiring dunia teknologi informasi menuju era big data, dimana storage berukuran hingga exabyte bahkan petabyte akan mulai mendominasi.
Hal tersebut diperkuat oleh penilaian David Hovenden selaku Country Manager Asia Pasifik Booz & Co yang merupakan salah satu perusahaan yang telah siap menyongsong era big data.
"Untuk menghadapi era big data, perusahaan harus fokus untuk membangun teknologi informasinya untuk menyongsong komputasi berbasis big data," ujarnya.
Demikian juga seperti yang dipaparkan Steven Law, Country Manager NetApp Indonesia pada acara NetApp Inovation Day 2012. Ia mengatakan bahwa berbagai sektor di Indonesia sedang menuju fenomena big data.
"Contoh sederhananya adalah seperti file foto yang saat ini ukurannya semakin besar karena memiliki resolusi tinggi yang lalu oleh penggunanya diupload ke akun sosial media miliknya. Bagaimana bila hal tersebut dilakukan oleh jutaan pengguna? Itulah era big data," tegasnya.
Stephen menambahkan, saat ini pun telah banyak perusahaan yang memiliki database dengan kapasitas hingga ukuran exabyte hanya untuk satu aplikasi saja. Hal tersebut dengan sendirinya menuntut perangkat berbasis big data yang fleksibel.
Dikatakan fleksibel karena perangkat yang digunakan harus dapat di-expand kemampuannya, seperti peningkatan kapasitas storage atau bahkan peningkatan kemampuan prosesing. Dengan begitu, biaya yang dibutuhkan akan banyak berkurang dibanding membeli seperangkat utuh.
Sebenarnya dengan melihat perkembangan aplikasi pada level enterprise yang banyak membutuhkan database berukuran ekstra besar, rasa-rasanya era big data memang telah berada di depan mata. Welcomebig data!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar