KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESGubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo atau Jokowi (kanan) bersalaman dengan Fauzi Bowo, seusai acara ramah tamah di Gedung Balai Kota, Jakarta, Jumat (5/10/2012). Dalam acara ini Fauzi Bowo memperkenalkan Jokowi beserta Basuki Tjahaja Purnama kepada pejabat di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta sempat memperlihatkan ruang kerja gubernur kepada Jokowi.
Pengesahan APBD DKI 2013 diprediksi molor. Hal ini disebabkan komunikasi dan pembahasan antara eksekutif dan legislatif berjalan alot.
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko berpendapat, lamanya waktu pembahasan Rancangan APBD dipicu banyaknya jumlah mata anggaran hasil limpahan dari masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta di era sebelumnya, Fauzi Bowo.
Karena itu, kata dia, lebih baik terlambat asal membawa perubahan signifikan ketimbang tergesa-gesa tetapi tak ada perubahan kentara yang dirasakan warga Ibu Kota.
"Kalau langsung disahkan, nanti ada program yang tak teranggarkan. Rancangan APBD yang buat kan Pak Foke, banyak yang enggak sesuai dengan program Gubernur sekarang," kata Danang saat dijumpai di Balaikota Jakarta, Selasa (4/12/2012).
Saat ini, kata Danang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus mengevaluasi Rancangan APBD tersebut. Seluruh jumlahnya, yang mencapai lebih dari 60.000 mata anggaran, akan dibuat lebih ringkas dengan mengedepankan efektivitas pada saat pelaksanaannya.
"Meskipun pengesahannya molor, tetapi enggak apa-apa, lebih baik daripada enggak bawa perubahan. Soalnya mata anggarannya banyak banget, evaluasinya jadi berat," ujarnya.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi DKI untuk menjelaskan sejumlah program yang dinilai masih samar-samar, khususnya tentang mekanisme hibah 1.000 bus dan titik pembangunan kampung deret. Terkait itu, pihak eksekutif terus mempersiapkan dan menunggu undangan DPRD untuk dapat menjelaskan semuanya secara detail
sumber
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar