Pengunjuk rasa penentang presiden Mursi melembar bom molotov ke arah para pendukung Mursi.
KAIRO -- Jaksa Penuntut Umum Mesir, Talaat Abdullah menuduh pihak oposisi sedang berupaya menggulingkan pemerintahan berkuasa, dan menjadi agen spionase asing.
Surat kabar Al-Quds Al-Arabi sebagaimana dikutipISNA Kamis (6/12) melaporkan, Talaat Abdullah dalam suratnya kepada Kejaksaan Tinggi mesir menuduh, Amr Moussa, ketua partai al-Mu'tamar, Mohamed Elbaradei, ketua partai al-Dastur, El-Sayyid El-Badawi, ketua partai al-Wafd, Hamdin Sabahi, mantan capres dan Ahmed al-Zend, ketua dewan hakim Mesir berupaya menggulingkan pemerintah dan melakukan aksi spionase untuk kepentingan asing.
Seperti dikutip dari laman Irib, berdasarkan laporan yang diumumkan Hamid Sadiq, seorang pengacara Mesir, disebutkan bahwa Amr Moussa dalam kunjungannya ke Palestina pendudukan, bertemu dengan mantan Menlu rezim Israel. Kala itu kedua pihak sepakat untuk menggulingkan pemerintahan Mursi dan menciptakan krisis internal di Mesir.
Amr Moussa tidak bekerja sendiri, ia ditengarai bekerja sama dengan sejumlah nama yang terlampir dalam laporan tersebut. Moussa dikabarkan telah merancang sebuah program yang dimulai dengan keluarnya ia dari majelis konstituante dan menarik sebagian anggota majelis lain dengan maksud menggulingkan pemerintah serta menggagalkan cita-cita revolusi 25 Juni.
Ia juga kerap mengadakan pertemuan dengan timnya di kantor partai al-Wafd yang merupakan pusat aktifitas rezim Israel untuk menjalankan programnya menciptakan instabilitas internal Mesir dan menggulingkan pemerintahan Mursi.
Jaksa Penuntut Umum Mesir mendesak Kejaksaan Tinggi untuk menerbitkan surat perintah yang melarang orang-orang itu bepergian ke luar negeri dan segera melakukan investigasi atas mereka dengan tuduhan telah melakukan makar terhadap pemerintah serta menjalankan aksi spionase untuk pihak asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar