Suasana ruang ICU, RSUP M Djamil Padang mendadak gaduh, suara tangisan membahana. Surial Hamza, 50, warga Kampung Asokbaki, Pesisir Selatan yang ditembak perampok, menghembuskan napas terakhirnya, sekitar pukul 9.00, kemarin (6/12). Kepergiannya menyisakan luka yang mendalam pada teman dan keluarga korban.
ISTRI, anak, adik, dan teman-teman almarhum yang ada di ruangan itu histeris. Siapa nyana, pria yang selama ini dikenal baik dan ramah, akhirnya meninggal setelah empat hari peluru bersarang di dadanya.
“Tidak, tidak, suamiku...Jangan tinggalkan kami,” ujar istrinya berulang kali sambil menangis dan kemudian lunglai. Berkali-kali keluarga harus memapah dan berusaha menyabarkannya. Betapa tidak, tiga anak mereka masih membutuhkan belaian ayahnya. Satu anaknya mahasiswa, satu SMA, dan satu masih SD.
Kasat Reskrim Polres Pessel, AKP Andi Sentosa yang awalnya datang untuk membesuk sekaligus mengantarkan hasil visum korban, ikut mengurus dan mengawal kepulangan jenazah korban.
Yanda Hamida, istri korban menceritakan, suaminya tak sadarkan diri sejak dirawat di RSUP M Djamil. “Awalnya kondisi suami saya mulai stabil, tapi kemudian memburuk. Darah yang disalurkan ke tubuhnya tidak bisa masuk lagi, walaupun beberapa upaya telah dilakukan dokter. Saat itu saya telah pasrah kepada Allah,” ungkap Yanda Maida, di RSUP M Djamil, kemarin (6/12), dengan suara terisak.
Kepala Instalasi Humas dan Pengaduan Masyarakat RSUP M Djamil Padang, Rita Prima Putri menyebutkan, luka tembak di perut kanannya terus mengeluarkan darah, sehingga korban butuh banyak tambahan darah.
Mendengar kabar meninggalnya Surial Hamza, pegawai dan pejabat di Pemkab Pessel pun berduka. Kemarin, Wakil Bupati Pessel, Editiawarman, pejabat di lingkungan SKPD, dan pegawai Pemkab Pessel berkumpul untuk menyambut jenazah Surial Hamza, 50, yang meninggal di RSUP M Djamil, sekitar pukul 9.00 kemarin.
Istri korban, Yandra Maida, turun dari mobil dipapah keluarganya. Air matanya tak berhenti mengalir. Yandra Maida tak kuasa mengikuti upacara pelepasan yang dilakukan Pemkab Pessel sekitar 10 menit. Saat upacara, tubuhnya lunglai dan harus dipapah keluarga ke dalam ambulans.
Wakil Bupati Pessel, Editiawarman yang memimpin upacara pelepasan jenazah tak mampu banyak bicara. Tatapan matanya seakan mengisyaratkan dia juga merasakan apa yang dirasakan istri dan keluarga korban. Setelah dilepas secara resmi, jenazah dibawa ke kampung halamannya untuk dikebumikan. Rasa haru mengiringi kepergian jenazah korban untuk menuju peristirahatan terakhirnya, di Tapan.
“Dia orangnya baik, sangat peduli sesama, ramah, pekerja keras, dan ikhlas membagi ilmu kepada sesama,” ujar Yurni, 60, kakak sepupu korban ketika ditemui Padang Ekspres , kemarin.
Dia menceritakan, selama hidupnya, korban tidak pernah menyakiti hatinya. Keluarga tidak menyangka korban pergi begitu cepat pergi, apalagi dengan cara yang tidak wajar. Tidak pula ada tanda atau firasat sebelum kejadian perampokan itu.
Hal senada disampaikan Nasmal, rekan korban. Menurutnya, dalam mengerjakan tugasnya, Surial selalu bertanggung jawab dan tidak lalai. “Dia sangat baik, hari-harinya penuh keceriaan, tidak ada rasa gundah padanya. Begitu juga ketika memberikan penyuluhan pada masyarakat,” jelasnya.
Korban meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak; Andes Tasa, Silpina Lasepa dan Pipi Melani.
Sekadar diketahui, nasabah Bank BRI unit Tapan yang merupakan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di kecamatan itu, dirampok kawanan perampok setelah menarik uang Rp 20 juta. Uang yang sudah dicairkan itu diletakkan dalam jok motor Honda Vario yang dikendarai seorang diri untuk menuju rumah.
Setelah sampai di depan rumah korban sekitar pukul 14.30, tiba-tiba salah seorang perampok menodong dan berupaya merampas uang korban. Korban berupaya melawan, namun perampok telah melepaskan tembakan ke rusuk kiri hingga nyaris tembus dada kanan.
Beberapa jam kemudian, kawanan pelaku perampok itu berhasil ditangkap jajaran Polres Pesisir Selatan (Pessel) bersama jajaran Polsek Lusi, Tapan, Pancungsoal dan Linggo Sari Baganti selama 24 jam. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar