Sebelas petani di Pesisir Selatan dan Kota Padang disambar petir. Lima orang di antaranya tewas dan enam orang lainnya mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh mereka.
Di Pessel, petir menyambar enam buruh tani yang sedang menyiang padi di Halaban, Nagari Salido, Kecamatan IV Jurai, saat mereka beraktivitas di sawah. Empat dari enam buruh tani perempuan yang berasal darti Sungai Gayo Lumpo tersebut tewas dan dua orang lainnya mengalami luka ditubuhnya.
Informasi yang berhasil dihimpun Haluan di lapangan, kejadian berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB, Selasa (12/3). Buruh tani tersebut sedang menyiang di sawah salah seorang pemilik sawah di Halaban. Cuaca ketika itu sedang buruk. Selain hujan, cuaca juga diselingi suara gemuruh dan diikuti petir menyambar petani tersebut. Enam orang yang sedang melaksanakan kegiatan pertanian itu tumbang di tempat.
Asrul (50) salah seorang keluarga korban yang berhasil dihubungi Haluan menyebutkan, kejadian tersebut diketahui oleh sekelompok petani lain yang juga sedang bekerja di sawah yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Mengetahui petani itu disambar petir, sekelompok petani tersebut segera mendatangi tempat kejadian dan memberikan pertolongan. Dengan bantuan masyarakat sekitar, korban dievakuasi ke luar areal persawahan untuk selanjutnya dibawa ke RSUD M Zein Painan.
Menurutnya, korban tewas disambar petir adalah Tek Kaciak (42) Suku Chaniago, Erbunda (48) Suku Chaniago, Suarna (60) Suku Koto dan Ideh (55) Suku Sikumbang. Dua di antaranya tewas di tempat kejadian dan dua lainnya tewas di perjalanan saat menuju RSUD M Zein Painan sebelum mendapat perawatan. Kondisi tubuh korban tewas tersebut menghitam seperti habis terbakar.
“Korban tewas di tempat dibawa ke rumah masing masing di Sungai Gayo Lumpo. Begitu pula dua lainnya setelah tewas sebelum mendapatkan perawatan juga dibawa ke rumah masing masing,” katanya menjelaskan.
Sementara dua korban yang mengalami luka bakar ditubuh adalah Yarnel (50) suku Sikumbang dan Asna (53). Direktur RSUD M Zein Painan Satriawibawa menyebutkan, dua korban yang masih hidup saat berita ini diturunkan sedang dalam perawatan intensif di RSUD M Zein Painan.
“Korban selamat tersebut mengalami luka di tubuh. Keduanya belum bisa berkomunikasi dengan orang lain akibat trauma yang dialaminya. Mereka perlu mendapatkan perawatan intensif hingga kondisinya pulih,” katanya menjelaskan.
Terkait dengan perubahan cuaca yang tidak menentu, Kepala BPBD Pessel Doni Gusrizal mengimbau warga hati - hati. “Bila cuaca buruk, kepada petani yang beraktifitas di sawah atau diladang diimbau untuk menghentikan aktifitas dan mencari tempat perlindungan. Petir sudah sering mengakibatkan nyawa orang melayang, oleh karena itu warga dituntut untuk berhati-hati,” imbaunya.
Sementara itu,saat menanam benih di areal persawahan di Kurao Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, lima petani disambar petir, Selasa (12/3) sekitar pukul 15.30 WIB. Satu di antaranya tewas, sementara empat korban lainnya menderita luka bakar di beberapa tubuhnya.
Korban yang meninggal dunia adalah perempuan bernama Idan (65). Sedangkan empat korban yang menderita luka bakar bernama Namal (55), Maiwarni (40), Jasman (42), Mawarni (45). Keempat korban luka bakar dirawat di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Padang.
Menurut saksi mata dan juga pemilik sawah, Zultaqim (46), sebelum kejadian kelima korban tengah menanam dan mencabut benih di areal persawahan miliknya. Kemudian saat hujan mulai turun, dia bergegas kembali ke rumah.
Sesampai di rumah, dia mendapat kabar dari salah satu masyarakat, bahwa kelima korban yang bekerja di sawahnya disambar petir. Mengetahui kabar tersebut dia langsung mendatangi lokasi kejadian. “Saat saya tiba di lokasi kejadian, korban tengah digotong dan langsung dilarikan ke RSUD untuk mendapatkan perawatan,” kata Zultagim.
Sesampai di RSUD Padang ternyata Idan tidak bisa ditolong, setelah itu keluarga korban datang dan langsung membawanya ke rumah untuk dimakamkan. Korban langsung dibawa ke rumah untuk disemayamkan, di Jalan Diklat, Simpang By Pass, Pilakuik.
Kapolsek Kuranji AKP Masrial mengatakan, setelah pihaknya mendapatkan laporan dari warga, beberapa petugas langsung mendatangi rumah sakit dan melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP). “Pihak keluarga korban tidak mau diambil visum, karena kematiannya sudah jelas musibah setelah disambar petir di lokasi kejadian,” ujar Masrial.
Sementara empat korban lainnya sudah diperbolehkan pulang oleh petugas rumah sakit. “Dari keterangan petugas rumah sakit, dua dari empat korban mengalami sedikit luka parah, sementara dua korban lainnya hanya terkena strum akibat sengatan petir,” katanya.
Kepala RSUD Padang Artati mengatakan, korban yang meninggal dunia telah dibawa keluarga korban. Sementara empat korban lainnya telah dibolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan.
Pantauan Haluan di rumah korban Idan di Jalan Diklat, Simpang By Pass, Pilakuik, Kecamatan Kuranji, satu-persatu masyarakat setempat memenuhi rumah korban untuk melayat dan beberapa warga mencoba menukarkan lampu yang lebih terang di sekeliling rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar