Kendati tak diperkuat legiun asingnya, juara Indonesian Premier League (IPL) 2011/2012, Semen Padang berhasil mencuri poin dalam lawatannya ke India pada matchday kedua Grup E, AFC Cup 2013.
Menghadapi tuan rumah Churcill Brothers, Titus Bonai Cs bermain imbang 2-2, setelah sempat unggul 2-1 di babak pertama pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Shree Shiv Chhatrapati Sports Complex, Pune, Maharastra, Selasa (12/3).
Hasil ini mengantarkan anak asuh Jafri Sastra ini bertahan di posisi kedua, di bawah Kitchee Hongkong yang sukses mengalahkan tuan rumah Warriors FC, Singapura 4-2, pada hari yang sama. Laskar Bukik Indaruang ini mengantongi nilai empat, hasil dari sekali menang dan sekali imbang. Sementara Kitche, kokoh bertengger di puncak dengan nilai enam, setelah meraih dua kemenangan
Di laga ini, Churchill menempatkan Sunil Chhetri sebagai striker tunggal. Demikian juga dengan Semen Padang yang menjadikan M Nur Iskandar sebagai targetmantunggal. Tampil di kandang, Churchill mengambil inisiatif menyerang lebih dulu melalui pergerakan Steven Dias di sektor sayap kanan. Namun umpan-umpan silang Dias tidak disambut rekan-rekannya di areal pertahanan Semen Padang.
Beberapa saat kemudian, kiper Jandia Eka Putra harus jatuh bangun untuk mengamankan gawangnya dari kebobolan akibat ancaman dari Chhetri dan Beto. Kedua pemain Churchill ini memaksa Jandia menepis bola yang mengarah ke gawangnya. Namun Jandia terpaksa memungut bola dari jalanya pada menit ke-26. Sundulan Chhetri usai menerima umpan silang dari Denzil Franco tak bisa dihalau Jendri, sehingga mengubah papan skor menjadi 1-0.
Tertinggal satu gol, Semen Padang akhirnya keluar menyerang. Kecepatan dan kegesitan M Nur Iskandar di area pertahanan Churchill membuat barisan belakang tuan rumah kerja keras. Semen Padang mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-36. Aksi individu Hendra Bayauw tak bisa dihentikan barisan pertahanan lawan. Usai menggiring bola hingga kotak penalti, Bayauw kemudian menaklukkan Sandip Nandy.
Menjelang babak pertama berakhir, Semen Padang berbalik unggul. Kecerobohan Nandy harus dibayar mahal. Nandy yang berusaha melempar bola ke tengah justru jatuh ke kaki M Rizal. Tanpa ampun gelandang Semen Padang ini menjebol gawangnya. Churchill yang merasa kecolongan meningkatkan permainan mereka di babak kedua. Namun tuan rumah terpaksa harus berhati-hati, karena serangan balik tim Kabau Sirah kerap memberikan ancaman.
Pendukung tuan rumah akhirnya bersorak kegirangan setelah Bikramjit Singh menyamakan kedudukan pada menit ke-57. Tendangan drive Bikramjit dari luar kotak penalti tidak bisa ditangkap dengan sempurna oleh Jandia, sehingga bola bergulir masuk ke dalam gawang.
Semen Padang nyaris kembali unggul beberapa saat kemudian. Usai menerima umpan terobosan dari Vendry Mofu, Bayauw melepaskan tendangan. Kendati Nandy sudah salah posisi, tendangan Bayauw justru melebar. Namun Semen Padang harus kehilangan Jandia setelah ia mengalami cedera akibat bertabrakan dengan Beto selepas laga berjalan satu jam, dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Posisi Jandia digantikan Fakhrurrazi.
Menjelang pertandingan berakhir, Fakhrurrazi melakukan penyelamatan gemilang ketika ia menepis tendangan Beto dari luar kotak penalti. Skor 2-2 ini bertahan hingga pluit panjang ditiupkan wasit.
Kondisi Jandia sudah membaik. Kami bersama-sama besok pagi akan kembali ke Padang melalui Chenai-Kuala lumpur-Padang,” sebut Media Officer Semen Padang, Ronny J Suhatril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar