KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin ketika berpidato pada kongres luar biasa PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (17/3/2013). KLB PSSI beragendakan penggabungan liga profesional, revisi statuta PSSI, penetapan waktu dan tempat kongres tahunan PSSI 2013, dan pengembalian empat anggota Exco.FIFA takkan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI telah menjalankan empat agenda dengan lancar. Hal tersebut disampaikan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, seusai digelarnya KLB PSSI di Hotel Borobudur, Minggu (17/3/2013).
"Kami mengucap syukur karena kongres ini dapat berjalan dengan lancar. Tidak ada agenda lain kecuali empat agenda yang memang dibicarakan berjalan sesuai dengan MoU. Berdasarkan itulah, rombongan FIFA yang hadir merasa senang. Mereka menyatakan tidak ada kemungkinan disanksi," tegas Rita.
Empat agenda KLB yakni penyatuan liga, pembahasan draf statuta PSSI, pengembalian empat anggota Exco, dan penyelenggaran kongres sesuai dengan KLB Solo 2011. Empat agenda itu sesuai dengan MoU antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
"Ada tambahan-tambahan internal dalam PSSI, tapi bisa dibicarakan di luar agenda KLB. Nantinya, seperti yang direncanakan dari FIFA, akan menggelar kongres biasa yang akan dibahas dalam Exco mereka," tutur Rita.
"Kemudian statuta juga sudah diperiksa oleh FIFA. Ada perubahan dan tambahan. Mereka berharap masalah dualisme sudah selesai. Jalan keluarnya sudah disetujui oleh FIFA," sambungnya. KLB berakhir sekitar pukul 15.00 WIB.
Kericuhan sempat terjadi setelah 18 pengprov PSSI, yang hak suaranya dicabut, memaksa masuk ke arena kongres. Mereka mengklaim memiliki hak untuk mengikuti kongres. Keenam anggota Komite Eksekutif PSSI juga memutuskan walk out karena menolak adanya tambahan agenda dalam KLB. Enam Exco tersebut adalah Farid Rahman, Sihar Sitorus, Tuty Dau, Mawardi Nurdin, Bob Hippy, dan Widodo Santoso.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar