Lokasi penggerebekan terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Jumat
Warga di sekitar lokasi, mengenal pemilik gudang yang digerebek Anggota Detasemen Khusus 88, sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurut Agus, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi penggerebekan tersebut, pemilik gudang furniture dikenal warga sebagai sosok yang baik.
"Waktu Pilkada Kota Bekasi dan Pilgub Jawa Barat, pak Edy Novian(pemilik gudang) jadi koordinator konsumsi untuk saksi PKS di tiap-tiap TPS. Pak Edy selama ini oleh warga dikenal cukup baik. Tapi memang orangnya agak tertutup," kata Agus, warga Mustikasari, Mustikajaya, Bekasi, Jumat 15 Maret 2013.
Gudang pembuatan alat furniture milik Edy, di Kampung Babakan RT 002 RW 003 Jalan Laimun, Mustikasari, Mustikajaya, Bekasi, Jawa Barat, sekitar pukul 06.00 WIB Jumat pagi tadi di grebek oleh Densus 88. Polisi menemukan senjata api, perhiasan emas, dan belasan bom pipa.
Menurut Ketua RW 003, Anin Singkih, Edy selama ini tinggal di Kampung Rawasapi, Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. "Dia asalnya kalau tidak salah, dari Jepara, Jawa Tengah," katanya.
Saat gudangnya digerebek, Edy yang berperawakan agak gemuk, posturnya pendek, berjanggut, dan celana menggantung, sempat dibawa ke lokasi. "Setelah itu dia dibawa polisi, bersama dua pekerjanya yang ditangkap," kata Anin.
Edy dan istrinya yang menggunakan cadar selama ini jarang datang ke gudang. "Hanya beberapa kali saja, itupun hanya mengecek pengerjaan barang pesanan, setelah itu mereka pulang," jelas Anin.
Informasi yang dihimpun ketika penggrebekan berlangsung, salah seorang Bimaspol setempat, menelpon pemilik gudang. "Tadi ada polisi yang nelpon minta pak Edy datang. Tapi yang bersangkutan menolak, karena mau ke rumah sakit. Tapi setelah didesak dia akhirnya datang juga. Setelah itu dibawa polisi," ujar seorang polisi, yang enggan disebutkan namanya.
Lokasi gudang ini pun hanya berjarak sekitar 200 Meter dari rumah Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, Tumai. Ia mengaku selama ini tidak melihat adanya aktivitas yang mencurigakan dari dalam gudang.
"Saya tidak begitu kenal dekat dengan pemilik gudang karena memang dia tinggal di Jatimulya. Tapi menurut warga orangnya susah untuk diajak komunikasi atau agak tertutup. Saya juga kenalnya dia itu kader PKS," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Tanah yang dimiliki Edy luasnya sekitar 200 meter persegi. Menurut Tumai, baru sepuluh bulan dibeli oleh pemiliknya. "Tapi aktif digunakan sebagai tempat usaha sejak empat bulan lalu," katanya.
Gudang untuk pembuatan alat furniture milik Edy hanya ramai ketika karyawan mengerjakan pesanan. "Seringnya gudang ditutup. Baru ramai kalau ada borongan. Itu laporan dari warga," kata Tumai.
Ia pun menambahkan, selama ini gudang hanya memiliki izin lingkungan dan domisili.
Ketua Bidang Humas DPD PKS Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, ketika dimintai konforimasi apakah benar Edy merupakan kader PKS, mengatakan: "Tidak ada kader PKS bernama Edy Novian."
Jika di daerah Mustikajaya Edy dikenal sebagai kader PKS, dan biasa menjadi koordinator saksi di TPS saat pemilu atau pilkada mewakili PKS, menurut Ariyanto, partainya tidak tertutup dengan bantuan yang sifatnya sukarela seperti yang dilakukan Edy. "Sangat tidak mungkin ada kader PKS yang terlibat terorisme. Karena ideologi kami tidak mendukung terorisme."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar