Penderita AIDS di Kota Solok selama kurun waktu tiga bulan terakhir mengalami peningkatan sebanyak tiga orang. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kota Solok,H. Suryadi Nurdal SH saat acara pertemuan pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Solok dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) di ruang rapat Walikota Solok, Kamis (14/3).
“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Solok, pada tahun 2006 sampai 2012 terdapat 24 orang penderita AIDS. Sebelas diantaranya sudah meninggal dunia dan 13 penderita lainnya masih hidup. Namun tiga bulan terakhir ini penderita AIDS di Kota Solok bertambah tiga orang lagi sehingga total menjadi 16 orang,” ujar Suryadi Nurdal.
Dikatakan Suryadi Nurdal, mengingat penyakit ini sangat berbahaya dan menular, maka Pemerintah Kota Solok dan KPA Kota Solok harus bekerja ekstra keras mensosialisasikan bahaya penyakit ini kepada masyarakat, agar penyakit HIV/AIDS semakin meluas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Dr. Junaidi M. Kes mengatakan, KPA harus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa HIV/AIDS itu hanya bisa ditularkan melalui seks bebas, jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah, cairan vagina, ASI dan cairan sperma. Sehingga anggapan keliru yang mengatakan AIDS bisa tertular melalui keringat, handuk dan lain lainnya terbantah.
Junaida menambahkan,untuk mengatasi penyakit berbahaya ini, masyarakat Kota Solok harus lebih berhati-hati dan lebih mengetahui cara penularan dan ciri-ciri orang yang sudah terjangkit HIV/AIDS ini.
Sedangkan Komisi Penanggulangan Aids Nasional berharap Kota Solok sebagai pilot project penanggulangan penyakit HIV/AIDS bisa membantu daerah tetangga dalam mengatasi penyakit yang belum ada obatnya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar