AFP/TOSHIFUMI KITAMURAValentino Rossi, ketika masih bersama Ducati.
Valentino Rossi kembali menguak tabir mengenai hubungannya yang kurang bagus dengan Ducati. Menurut "The Doctor", tim yang bermarkas di Bologna itu kerab tak menerima dengan lapang dada setiap masukan dari pebalap mengenai titik lemah Desmosedici. Hal ini sangat bertolak belakang dengan dua tim pabrik Jepang, Honda dan Yamaha.
"Ketika anda berbicara dengan Yaaha dan Honda, terutama dengan Yamaha, dan anda mengatakan sesuatu yang salah tentang motor, bagi para mekanik Jepang itu bukanlah hal yang buruk. Itu adalah hal yang positif karena mereka memahami cara untuk memperbaiki motor dan dengan Ducati ini tidak terjadi," ujar Rossi dalam wawancara eksklusif dengan MCN akhir pekan lalu.
"Jadi, ketika anda mengatakan ada sebuah masalah, yang pertama adalah orang-orang di Ducati tidak percaya 100 persen dan kedua mereka cukup marah karena anda mengatakan motor mengalami sebuah masalah," tambah pebalap berusia 34 tahun tersebut.
Setelah meninggalkan Yamaha pada akhir 2010, Rossi memutuskan untuk bergabung dengan Ducati. Alih-alih membuat sejarah dengan menjadi juara bersama tiga tim berbeda, Rossi malah sangat terpuruk dengan tim Italia itu karena dia tak pernah menang selama dua musim bersama Ducati - merupakan prestasi terburuk sepanjang kariernya.
Sejak 2011 hingga 2012, peraih sembilan gelar juara dunia grand prix ini hanya tiga kali naik podium. Inilah yang membuat juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha, yang pernah mengantarnya meraih empat gelar.
K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar