Kisah ini diceritakan salah satu pembaca detikcom, Widhy. Ia dan istrinya yang tengah hamil muda ikut terjebak dalam kemacetan panjang di kawasan Fatmawati.
Awalnya motor yang dikendarainya bisa melaju bebas sejak kawasan Sudirman. "Mimpi buruk pun dimulai, selepas pasar Blok A saya stuck sama sekali tidak bergerak. Hujan yang awalnya gerimis mendadak deras disertai angin dan petir," tutur Widhy saat berbincang, Kamis (18/4/2013).
Kondisi jalan semakin macet tidak karuan tepat di pertigaan eks D'Best, Fatmawati, Jakarta Selatan. Tidak ada lagi ketertiban, seluruh pengendara berebut ingin bisa lolos dari pertigaan itu.
Volume kendaraan terbanyak saat itu adalah jalur yang hendak menuju Pondok Labu. Widhy semakin panik karena sang istri mulai mengeluh kram perut.
"Benar-benar kacau saat itu, berebutan semua, motor lawan arah dan jadi makin macet," lanjutnya.
Di tengah kemacetan parah itu, dia melihat seorang polisi berada di tengah-tengah pertigaan. Memakai mantel hujan, polisi itu dengan sabar berusaha menertibkan kembali lalu lintas.
"Meski klakson-klakson, hujan deras, polisi itu sabar banget ngatur jalannya. Mobil dan motor dia yang arahin. Lampu merah sih nyala, tapi semuanya jadi nurut sama polisi itu," jelasnya.
Saat berhasil lolos dari pertigaan itu, Widhy pun mengucapkan terima kasih kepada polisi tersebut. "Dengan ramahnya sang petugas itu membalas, 'Terima kasih kembali Pak, hati-hati bonceng istrinya, licin'," kata Widhy.
Meski dongkol dengan kemacetan, aksi yang dilakukan polisi itu mampu membuat Widhy tersenyum. Terlebih tidak ada lagi polisi yang dia lihat sepanjang perjalanan hingga Pondok Labu.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar