Proyek infrastruktur untuk Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, hari ini meminta penghentian sementara pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Penghentian berlangsung hingga audit Badan Pemeriksa Keuangan selesai.
Penghentian ini pun menuai kecaman dari DPRD. DPRD minta Pemprov DKI tetap menyelesaikan pembangunan jalan layang itu.
"Penghentian ini tidak mendasar. Jangan karena ada kecurigaan, kepentingan rakyat terabaikan. Lebih baik, pembangunan diselesaikan. Tanpa menunggu hasil audit BPK dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Sayogo Hendrosubroto, Senin 22 April 2013.
Sayogo mengatakan di satu sisi keputusan Ahok ada benarnya. Mungkin, dulu tender proyek ini tidak beres. Sempat ada pemotongan pada masa lalu dan Dinas Pekerjaan Umum diam saja. Tapi, kata dia, itu tidak bisa dijadikan alasan pengerjaan pembangunan yang diperkirakan tinggal 10 persen lagi rampung jadi ditunda.
"Audit anggaran BPK dan BPKP kan lama. Masa pekerjaan yang tinggal sekitar 10 persen harus menunggu lama. Lebih baik selesaikan saja dulu. Baru dilakukan audit," ujar Sayogo.
Sayogo mengatakan di satu sisi keputusan Ahok ada benarnya. Mungkin, dulu tender proyek ini tidak beres. Sempat ada pemotongan pada masa lalu dan Dinas Pekerjaan Umum diam saja. Tapi, kata dia, itu tidak bisa dijadikan alasan pengerjaan pembangunan yang diperkirakan tinggal 10 persen lagi rampung jadi ditunda.
"Audit anggaran BPK dan BPKP kan lama. Masa pekerjaan yang tinggal sekitar 10 persen harus menunggu lama. Lebih baik selesaikan saja dulu. Baru dilakukan audit," ujar Sayogo.
Proyek Strategis
Menurut dia, untuk merampungan proyek ruas jalan layang ini dibutuhkan anggaran Rp101 miliar. "Kami siap menerima perubahan APBD dari pemda. Saya desak pemprov segera selesaikan pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang," kata Sayogo.
Dia menganggap Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang merupakan proyek strategis. Ruas jalan ini dalan desainnya disiapkan untuk memecah kemacetan di ruas Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Prof Dr Satrio.
Sayogo menyebut, dalam APBD DKI Jakarta 2013 tercantum beberapa proyek pembangunan jalan, yakni Pembangunan jalan layang paket KH Mas Mansyur sebesar Rp64 miliar, Paket Casablanca Rp2 miliar, Paket Jalan Prof Dr Satrio Rp21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on off barat Rp1,5 miliar dan ramp on off timur Rp12,5 miliar.
Dia menganggap Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang merupakan proyek strategis. Ruas jalan ini dalan desainnya disiapkan untuk memecah kemacetan di ruas Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Prof Dr Satrio.
Sayogo menyebut, dalam APBD DKI Jakarta 2013 tercantum beberapa proyek pembangunan jalan, yakni Pembangunan jalan layang paket KH Mas Mansyur sebesar Rp64 miliar, Paket Casablanca Rp2 miliar, Paket Jalan Prof Dr Satrio Rp21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on off barat Rp1,5 miliar dan ramp on off timur Rp12,5 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar