Penembak Jitu Kopassus TNI AD. Dok.TEMPO/ Santirta M
Sebelas anggota Kopassus yang menyerbu Lembaga Pemasyarakatan Cebongan menggunakan enam senjata dan dua kendaraan. Pelaku menggunakan enam senjata yang terdiri atas tiga jenis, yakni tiga AK-47, AK-47 replika, dan SIG Sauer replika. “Senjata itu dibawa dari tempat latihan di Gunung Lawu,” kata Kepala Tim Investigasi Mabes TNI AD Unggul K. Yudhoyono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 4 April 2013.
Sebelumnya 11 pelaku dari Komando Pasukan Khusus menyerbu LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Empat tahanan diberondong hingga tewas. Mereka juga sempat menyerang petugas LP. Delapan dari 11 orang itu datang ke lembaga pemasyarakatan menggunakan mobil Toyota Avanza biru dan APV hitam. Dua orang lainnya menggunakan dua Daihatsu Feroza. Dua orang ini, kata Unggul, berusaha melarang teman-temannya mengeksekusi tahanan tersebut.
Kepala Tim Investigasi TNI AD juga mengakui penyerbu berasal dari Grup II Kopassus Kartosuro. "Bahwa secara kesatria dan dilandasi kejujuran serta tanggung jawab, serangan LP Cebongan, Sleman, pada 23 Maret 2013 pukul 00.15 WIB, diakui dilakukan oleh oknum anggota TNI AD, dalam hal ini Grup II Kopassus Kartosuro," kata Brigjen Unggul, yang juga Wakil Danpuspom TNI AD.
Sebanyak 11 orang anggota Kopassus itu menyerbu LP Cebongan dengan alasan membalas dendam atas terbunuhnya Sersan Kepala Heru Santoso, yang juga anggota TNI AD, 19 Maret 2013, dan pembacokan mantan anggota Kopassus, Sersan Satu Sriyono, 20 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar