Polres Padangpariaman akan mengawal ketat jalannya iven Tour de Singkara (TdS) di Padangpariaman. Tak kurang dari 2/3 personil yang dimiliki Polres Padangpariaman akan ditugasi mengawal iven balap sepeda terbesar di Sumbar tersebut.
Seperti diakui Kapolres Padangpariaman, AKBP Amirjan SiK, saat menjawab pertanyaan koran ini kemarin, secara umum persiapan TdS di Padangpariaman sudah dikoordinasikan dengan jajaran terkait di lingkungan Pemkab Padangpariaman, begitupula dengan jajaran instansi terkait lainnya.
Persiapan pengamanan jalannya TdS menurut Kapolres telah disiapkan dalam bentuk Rencana Pengamanan (Repam), baik bersifat internal maupun terbuka. “Sesuai rencana, nantinya kita akan menurunkan sebanyak 230 personil yang akan disebar di sejumlah titik yang dianggap rawan serta titik-titik persimpangan strategis yang berpotensi mengundang penumpukan massa lainnya,” terangnya.
Ditegaskan Kapolres, sedikitnya ada tiga etape stage TdS yang akan dilalui peserta TdS di wilayah Padangpariaman. Salah satunya, start dari Kantor Bupati Padangpariaman di Nagari Paritmalintang yang letaknya tidak begitu jauh dari Mapolres Padangpariaman.
Untuk pengalihan arus nantinya akan dilakukan dengan sistem buka tutup sesuai kebutuhan yang ada. “Jadi, berhubung ada beberapa jalur lalu lintas utama yang akan dilalui peserta TdS, maka sebagai alternatifnya kita telah menyiapkan sejumlah jalur tikus, termasuk pengalihan arus melalui ruas jalan pantai melalui kawasan Pantai Tiram Padangpariaman,” ujarnya.
Khusus truk, untuk sementara terpaksa akan dihentikan pada tempat atau terminal pemberhentian yang telah ditentukan. “Yang jelas, karena ini adalah iven berskala internasional, maka tentunya semua pihak harus bisa mendukung secara penuh, sehingga pelaksanaannya bisa berlangsung sukses seperti diharapkan. Jadi, kalau memang memungkinkan kita mengimbau agar awak truk mau menghentikan aktivitasnya selama berlangsungnya kegiatan TdS pada hari itu,” terangnya.
Bertolak dari pengalaman tahun sebelumnya, pada TdS tahun ini pihaknya juga akan mengkonsentrasikian pengamanan pada sejumlah titik yang berpotensi mengundang terjadinya penumpukan massa di sejumlah titik persimpangan tertentu. Karena hal itu bisa saja berpotensi mengganggu kelancaran jalannya TdS. Salah satunya dengan memperbanyak jaringan pengamanan dengan sistem pagar betis.
Semua elemen dan tokoh masyarakat lainnya, mulai dari jajaran walikorong serta elemen masyarakat lainnya diharapkan agar ikut berperan aktif dalam mendukung kelancaran dan memelihara ketertiban selama pelaksanaan TdS. “Karena bagaimanapun ketertibatan semua lini akan menentukan suksesnya TdS,” terangnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar