Ilustrasi (ist)
Beberapa orang sudah berkesempatan menjajal kacamata pintar Google Glass. Tidak semuanya merasa terkesan, malah sudah ada yang pensiun memakai gadget canggih itu karena merasa pusing.
"Sekarang tidak ada alasan yang cukup bagus untuk memakainya. Tidak sebanding dengan pusing kepala yang kurasakan. Lebih baik cek email di iPhone atau laptop saja," kata Chris Barrett, salah satu pemakai pertama Google Glass.
Barett belum pernah merasa pusing saat memakai gadget sebelumnya. Dia pun menyarankan agar Google mengeluarkan peringatan bahwa Google Glass berpotensi bikin pusing pemakainya.
Google pun langsung menanggapi permintaan itu. "Kesehatan dan keselamatan sangat penting bagi kami dan sedari awal kami telah bekerjasama dengan profesional untuk memastikan Google Glass aman digunakan," demikian pernyataan Google.
Sebelumnya, seorang wartawan teknologi bernama Mat Honan juga menyatakan ketidaknyamanannya kala memakai Google Glass. Saat memakainya, ia menilai orang orang di sekitarnya menjadi ketakutan. Mungkin mereka merasa dimata matai Google Glass.
Google Glass yang memiliki kemampuan layaknya ponsel pintar, misalnya bisa mengakses internet dan dibekali kamera, rencananya dijual massal tahun 2014 ini. Tahun lalu, perangkat tersebut dijual secara terbatas pada beberapa sosok terpilih.
Google tampaknya harus mencari solusi berbagai masalah yang menimpa agar Google Glass nanti sukses di pasaran.
"Sekarang tidak ada alasan yang cukup bagus untuk memakainya. Tidak sebanding dengan pusing kepala yang kurasakan. Lebih baik cek email di iPhone atau laptop saja," kata Chris Barrett, salah satu pemakai pertama Google Glass.
Barett belum pernah merasa pusing saat memakai gadget sebelumnya. Dia pun menyarankan agar Google mengeluarkan peringatan bahwa Google Glass berpotensi bikin pusing pemakainya.
Google pun langsung menanggapi permintaan itu. "Kesehatan dan keselamatan sangat penting bagi kami dan sedari awal kami telah bekerjasama dengan profesional untuk memastikan Google Glass aman digunakan," demikian pernyataan Google.
Sebelumnya, seorang wartawan teknologi bernama Mat Honan juga menyatakan ketidaknyamanannya kala memakai Google Glass. Saat memakainya, ia menilai orang orang di sekitarnya menjadi ketakutan. Mungkin mereka merasa dimata matai Google Glass.
Google Glass yang memiliki kemampuan layaknya ponsel pintar, misalnya bisa mengakses internet dan dibekali kamera, rencananya dijual massal tahun 2014 ini. Tahun lalu, perangkat tersebut dijual secara terbatas pada beberapa sosok terpilih.
Google tampaknya harus mencari solusi berbagai masalah yang menimpa agar Google Glass nanti sukses di pasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar