Lima bulan lagi, jalan layang Kelok 9 siap dibangun. Pembangunan infrastuktur jalan ini akan membuat hubungan Sumbar-Riau makin lancar.
PADANG, HALUAN — Jalan layang Kelok 9 akan dibuka untuk umum pada akhir November mendatang. Seluruh kendaraan dapat melintas di jalan yang megah ini, setelah peresmian pemakaiannya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Saat bersamaan, orang nomor satu di Indonesia ini juga direncanakan akan meresmikan pengoperasian PLTU Teluk Sirih dan Fly Over Duku. Selanjutnya juga dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama perluasan dermaga Teluk Bayur Padang, peletakan batu pertama pembangunan jalur Kereta Api Short Cut Padang-Solok serta jalur Kereta Api Duku-BIM. Asisten III Administrasi Pembangunan H.Mahmuda Rivai didampingi Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Rantau Setdaprov Sumbar, Suhermanto Raza, saat meninjau pembangunan Jalan Layang Kelok 9 Jumat (17/6) mengatakan, sebelum diresmikan pemakaiannya, Wakil Gubernur Sumbar juga akan meninjau kesiapan Kelok 9. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jalan Layang Kelok 9, Ir.Dahler,MSc didampingi Kepala Proyek Kelok 9, Ir.Loli Hendro, Konsultan Supervisi, Widiarso dan Senior Instrukur, Syafran Mulia, pembangunan jalan Kelok 9 tahap I direncanakan selesai akhir November 2011 ini. Jalan yang menghubungkan Sumbar dengan Riau tersebut terdiri dari 6 jembatan sepanjang 970 meter serta jalan penghubung sepanjang 5.000 meter. Namun untuk tahap I ini, jembatan yang telah selesai dan dapat digunakan adalah jembatan nomor 3, 4, 5 dan 6 arah ke Pekanbaru. Pembangunan jalan layang ini hingga diresmikan nanti menghabiskan dana sebesar Rp313 miliar. Sedangkan dana yang sudah terealisasi hingga 2010 mencapai Rp252,9 miliar atau sudah 80 persen. Tahun 2011 ini, dialokasikan dana sebesar Rp60 miliar atau 20 persen pekerjaan fisik, diantaranya untuk pembangunan PC-Box sepanjang 55 meter, arc bridge 90 meter, land scape, pembangunan aspal jalan penghubung sepanjang 2500 meter, pelengkap jalan dan jembatan serta lampu penerangan jalan. Sedangkan jembatan 1 dan 2 yang berada di dekat Lubuk Bangku, akan dikerjakan pada tahap 2 yang dimulai tahun 2012-2013 dengan anggaran sebesar Rp200 miliar. Tenaga kerja yang terlibat dalam proyek ini sebanyak 200 orang. “Pekerjaan tahap I sudah mencapai 80 persen, direncanakan pada akhir November ini bisa tuntas 100 persen. Nanti akan dilanjutkan dengan tahap I untuk jembatan 1 dan 2 yang diperkirakan selesai akhir 2013. Dan Januari 2014 dipastikan sudah tuntas seluruhnya,” terang Dahler. Karena belum semua jembatan dapat diselesaikan, maka pengguna jalan nantinya langsung masuk ke jalan baru pada KM 146.500 setelah Lubuk Bangku yang terhubung dengan jembatan 3 dan seterusnya hingga jembatan 6 pada KM 147.560. “Saat ini kita sedang mengerjakan jembatan ke-empat. Pembangunannya lebih sulit dibanding jembatan lainnya. Ketinggiannya jembatan ini mencapai 90 meter dari tanah,” jelas Dahler. Dari pantauan lapangan, pekerjaan paling berat memang menghubungkan antar jembatan, terutama jembatan 3 dan jembatan 4. Para pekerja harus berhati-hati karena tingginya jembatan dari tanah. Jalan yang sudah ada sekarang masih berupa coran kasar, masih akan dilapis agar lebih nyaman. Sementara untuk perkuatan tebing jalan, ditanam tanaman alami setempat seperti tanaman sejenis benalu, sakek. Diharapkan dengan tanaman ini dapat mengikat tanah dan tidak mudah longsor. Proyek jalan dengan lebar 15 meter dan melintas hutan suaka ini, dikerjakan Waskita Karya, Adhi Karya dan Hutama Karya dan JO. Awal pertama kali dikerjakan tahun 2003-2007. Dinding pengaman jalan 1,5 meter Untuk pengamanan para pengendara, jalan ini dilengkapi dinding pengaman setinggi 1,5 meter dari dasar jalan. Sebab ruas jalan ini terutama pada jembatan nomor 4 tingginya dari tanah mencapai 90 meter dan kecepatan pengendara nanti akan diatur. Penggunaan jalan ini nantinya juga akan diatur, lengkap dengan rambu-rambunya. Pengguna juga jalan dilarang berhenti di sepanjang Jalan Layang Kelok 9. Ini penting dilakukan Karen akawasan Kelok 9 adalah kawasan hutan Suaka Alam. Dikhawatirkan pengedara yang berhenti di ruas jalan ini akan mengotori lingkungan sekitar atau bahkan membahayakan hutan dengan membuang puntung rokok yang menyebabkan kebakaran. Untuk kawasan jalan Kelok 9 yang lama, akan disulap menjadi kawasan wisata dengan penyediaan taman bunga. Namun untuk itu diperlukan izin dari Kementerian Kehutanan mengingat kawasan di Kelok 9 merupakan kawasan Hutan Suaka Alam. Sedangkan rest area akan dibangun di kawasan Lubuk Bangku dan di Hulu Aia. “Kita rencanakan rest area itu terdapat di kawasan Lubuk Bangku dan Hulu Aia. Pengguna jalan bisa menikmati pemandangan alam yang indah. Karena kawasan ini akan disulap menjadi kawasan wisata lengkap dengan taman bunganya,” papar Dahler. (h/vie) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar