Sabtu, 18 Juni 2011 16:56 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,LUBUKLINGGAU--Pascaledakan bom paket yang yang terjadi di SM Swalayan Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan, Sabtu (18/6) sekitar pukul 09.25 WIB, perbatasan Lubuklinggau dengan Provinsi Bengkulu dijaga kepolisian.
"Adanya ledakan bom yang terjadi di Kota Lubuklinggau, sehingga seluruh perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumsel di jaga ketat, untuk mengantisipasi larinya tersangka ke daerah ini. Semua penumpang kendaraan roda dua maupun empat serta barang bawaannya diperiksa," kata Kepalsek Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Sabtu sore, IPTU Karmin.
Adanya ledakan bom yang terjadi di Kota Lubuklinggau kata dia, membuat sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu yang berbatasan dengan daerah tersebut dalam status siaga satu. Selain untuk mencegah larinya tersangka, penjagaan dan pemeriksaan kendaraan yang masuk ke wilayah itu juga untuk membantu Polda Sumsel menangkap tersangkanya.
Pihaknya pada operasi ini tambah dia, menurunkan 30 personil gabungan dengan persenjataan lengkap, dan mengharuskan semua kendaraan yang melintas di jalan Lubuklinggau-Bengkulu masuk ke Polsek setempat untuk diperiksa identitas, surat kendaraan berikut barang-barang bawaannya.
Sebelumnya paket bom yang dikirim orang tidak dikenal dari Jakarta tersebut meledak dan melukai pemilik SM Swalayan, Hindra Sumarjono yang terbakar dibagian perut serta harus menjalani perawatan intesif di RS Islam Siti Aisyah Lubuklinggau.
Menurut Kapolres Kota Lubuklinggau, AKBP Takwil Ihsan bom yang meledak tersebut berdaya ledak rendak (low explosive), dimana bom ini dirangkai menjadi dua bagian besar dan kecil. Rangkaian yang meledak adalah rangkaian kecil, sedangkan rangkaian besar tidak meledak.
Saat ini ledakan bom itu masih dalam penyelidikan petugas Polres Lubuklinggau di bantu tim Jihandak Brimob kompi Petanang. Selain itu untuk penyelikan ini, pihaknya akan dibantu tim Densus 88 Polda Sumsel yang dalam perjalan bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Hasyim Irianto.
Bom paket berukuran 15 x 20 cm tersebut yang meledak tidak jauh dari Mapolres Kota Lubuklinggau itu terjadi di lantai tiga SM Swalayan.
Informasi di lapangan menyebutkan bom itu ditujukan kepada Hindra Sumarjono pemilik SM Swalayan, yang sebelumnya dikirim seseorang yang tidak dikenal dari Jakarta Jumat (17/6) sekitar pukul 17.00 WIB dan diterima oleh petugas satpam swalayan itu dan diletakkan di ruang informasi di lantai III. Bom meledak saat paket dibuka oleh korban dan merusak lantai III swalayan tersebut yang saat itu belum ada pengunjung karena baru buka pukul 09.30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar