Padang - Kamis (22/6) pukul 09.00 WIB. Puluhan pejabat di salah satu ruangan Hotel Pengeran beach di Padang kasak-kusuk mencari posisi, setelah terjadinya gempa berkekuatan 8,9 SR, yang berpusat di Siberut Kepulauan Mentawai.
Sirine meraung-raung bertanda terjadi gempa yang disertai tsunami. Masyarakat berlarian mencari arah ketinggian, untuk menyelamatkan diri masing-masing.
Gempa besar itu hanya simulasi. Maksudnya, agar para pejabat itu, tidak panik dan bisa lekas bertindak membantu rakyat, jika gempa benar-benar datang. Simulasi diadaklan BNPB pusat.
Gempa 8,9 SRi itu diramal berpusat di 15 kilometer barat daya Pulau Siberut dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa terjadi pukul 22.00 WIB itu kemudian disusul dengan gelombang tsunami di Padang, Kota Pariaman, kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Pasaman, Agam dan Mentawai.
Tsunami itu mencapai ketinggian 10 meter dengan jangkauan antara 2 sampai 10 kilometer dari garis pantai. Dalam simulasi gladi pos komando menghadapai ancaman bencana gempa dan tsunami itu, Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim bersama jajarannya melakukan koordinasi satu sama lainnya dalam mencari informasi tentang pusat gempa dan kekuatannya.
BMKG melaporkan telah terjadi 8,9 yang melanda tujuh kabupaten/kota di Sumbar. Laporan BMKG disampaikan ke masing-masing BPBD. Sedangkan pemerintah provinsi langsung menginformasikan kepada pemerintah pusat, lalu informasi tersebar keseluruh penjuru tanah air bahkan luar negeri. (107) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar