HASIL SEMENTARA TDS 2011 BATUSANGKAR, HALUAN – Hasil sementara Tour de Singkarak (TdS) 2011 sampai etape 6B, Sabtu (11/6), tim Indonesia, Prima Utama (Pelatnas SEA Games) menempati posisi nomor 2 setelah Azad University Iran dalam kategori Team General Classification by Time. Sedangkan Minggu ini masih tersisa 2 etape lagi, yaitu etape 7A (Padang Panjang-Danau Kembar) dan etape 7B (Danau Kembar – Singkarak). Dari tujuh etape yang berlangsung dengan jarak tempuh lebih kurang 563 km, Azad University Iran memerlukan waktu 40 jam 48 menit 14 detik (40:48:14). Sedangkan bagi Prima Utama merlukan waktu 41:10:32 atau terpaut 22:18 dari tim Azad University Iran. Sedangkan posisi urutan ketiga Team Hongkong China dengan waktu 41:13:51.
Sedangkan hasil sementara untuk kategori individual general classification by time (Yellow Jersey) masih tetap dipegang Amir Zargari (Azad University Iran), meski dalam dua etape (6A dan 6B) kemarin, ia gagal merebut juara. Waktu yang diperlukan Amir Zargari dari tujuh etape yang sudah berlangsung tercatat 13:35:35. Kemudian disusul temannya satu tim Rahim Emami (13:35:49) dan Golakhour Pourseyedi (13:37:25). Khusus untuk individual general classification by time untuk pembalap Indonesia dengan simbol penghargaan Red and White Jersey, adalah posisi pertama Agung Alisyahbana dari Prima Utama Pelatnas SEA Games (UTM) dengan waktu 13:43:22. Disusul Hari Fitrianto (UTM) dengan waktu 13:43:34 dan tempat ketiga Chelly Aristya (Putra Perjuangan Bandung) dengan waktu 13:45:53. Kemudian untuk gelar raja tanjakan (King of Mountain) dengan lambang supremasi Red Polka Dot Jersey, juga masih dipegang Amir Zargari (27 points) dan disusul temannya satu tim, Rahim Emami (20 points). Kemudian tempat ketiga diduduki pembalap dari Hongkong China Ki Ho Choi (19 points). Untuk Best Sprints Classification (Green Jersey) adalah Chan Jae Jang dari Terangganu Pro Asia Cycling Team (TSG) dengan mengumpulkan 18 points. Disusul Herwin Jaya dari Polygon Sweet Nice (PSN) Surabaya dengan 7 points dan Yasuharu Nakajima dari AIS Jepang dengan mengumpulkan 5 points. Etape 6A dan 6B Untuk Etape 6A (Sawahlunto – Istano Basa Pagaruyung), keluar sebagai juara pertama untuk stage individual classification adalah Yiming Zhao (Holy Brother Cycling Team/HBR) China, disusul Ericson Obosa (7 Eleven RTS Racing by Road Bike/7EL) Philipina dan tempat ketiga Alex Malone (Plan B Racing Team/PBR) Australia. Khusus untuk klasifikasi individu pembalap Indonesia adalah juara pertama Fajar Mulia Maruli (Customs Cycling Club/CCC), juara kedua Fatahillah Abdullah (Prima Muda-Pelatnas SEA Games) dan juara ketiga Rully Ibnu Faroka dari UBK Malang. Sedangkan untuk etape 6B (Istano Basa Pagaruyung – Padang Panjang) keluar sebagai juara pertama Golakhour Pourseyedi (Azad University Iran), juara kedua dan ketiga adalah Wei Cheng Lee (Action Cycling Team) Taipe China dan Takeaki Ayabe (AIS Jepang). Untuk pembalap Indonesia, keluar sebagai juara pertama Bambang Suryadi (PSN Surabaya), juara dua Hari Fitrianto (UTM-Pelatnas SEA Games) dan juara ketiga Parno (CCC). Kecelakaan Sementara itu, kecelakaan sempat mewarnai TdS 2011 di jalur Etape VI A di Ombilin, seorang Polisi Wanita yang bertugas dalam pengamanan jalur dari Satuan Lantas Polres Solok, Briptu Ake Fitdi Utami terjatuh dari atas mobil patroli unit Sat Lantas Polres Solok. Informasi yang diterima Haluan dilapangan, kejadian ini berawal dari pengamanan jalur etape yang dilalui pembalap TdS oleh unit Sat Lantas Polres Solok, yang pada saat itu Biptu Ake berada di dalam mobil patroli untuk menginformasikan jalur yang akan dilalui pembalap melalui mikrofon, tiba tiba terjatuh dan sempat pingsan. Dan kejadian yang menimpa anggota Sat Lantas Polres Solok saat bertugas pengamanan jalur TdS ini dibenarkan oleh Kasat Lantas Polres Solok AKP. Arifin Daulay. “Korban Briptu Ake sempat pingsan dan dilarikan kepuskesmas terdekat, namun untuk memastikan kondisi korban, Briptu Ake dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Padang,” ujar Daulay kepada Haluan melalui telpon selularnya. EO TdS Mengecewakan Jumlah kamar hotel di Kota Sawahlunto belum mampu menampung peserta dan pendukung Tour de Singkarak (TdS) 2011 untuk menginap di Kota Arang itu. Ditambah lagi dengan kebijakan pihak event organizer (EO) Karma Event yang tidak profesional dalam mengatur dan menetapkan penginapan para pendukung hajatan berkelas internasional itu. Karena keterbatasan kamar hotel tersebut, baik peserta maupun para pendukung TdS 2011, harus menginap di mess milik PT Bukit Asam Unit Ombilin dan ada pula di tenda-tenda. Namun kondisi mess tidak memadai untuk menginap, seperti tidak adanya air untuk mandi dan jarak antara mess dengan lokasi parkir kendaraan terlalu jauh. Hal tersebut dialami sendiri oleh tim pengamanan dari Polda Sumbar yang ditempatkan menginap di mess SKB Sawahlunto. “Masa mau tidur mesti membersihkan dulu tahi kambing. Air yang ada di bak mandi juga sudah berlumut,” ujar seorang anggota Polda Sumbar yang tidak mau ditulis namanya, di Pagaruyung, kemarin. Menurut dia, tempat penginapan yang disediakan EO TdS sama sekali tidak memperhitungkan sisi pengamanan peralatan dinas Polda yang mereka bawa. “Kalau ada peralatan kendaraan roda dua kami yang dicabut orang, kita mau apa?” katanya yang menilai pelaksanaan TdS tahun 2011 ini jauh menurun ketimbang tahun 2010. Mereka tidak menuntut harus tidur di hotel, tetapi tempatkanlah di tempat penginapan yang sewajarnya. Apalagi kata anggota Polda Sumbar itu, mereka membawa kendaraan dan peralatan yang harus mendapat penjagaan dan pengawasan yang cukup ketat, seperti kendaraan gagana, sepeda motor PJR. “Sementara antara mess tempat kami menginap dengan parkir kendaraan jauh, jadi kami tidak bisa mengawasinya. Kami minta tidak menuntut harus menginap di hotel, tapi yang sewajarnya lah. Kita tidak tahu, pihak pengaman ini masuk kategori yang mana,” tutur anggota Polda Sumbar itu. Karena ditempatkan di tempat penginapan yang dinilai tidak wajar itulah, Penanggungjawab Pengamanan TdS 2011 AKBP Z. Dt Marajo malam itu sekidit emosi kepada panitia. Pada malam itu juga dia memutuskan untuk mencari penginapan sendiri untuk anggota Polda Sumbar ke Sijunjung. “Ini untuk mengamankan kendaraan dan peralatan yang kami bawa. Bukan untuk mencari penginapan yang mewah,” kata Kasat PJR Polda Sumbar AKBP Supardi menjawab pertanyaan di Pagaruyung, Sabtu (11/6). Kekecewaan serupa juga dialami wartawan media lokal terbitan Sumatera Barat. Mereka ditempatkan di lantai 4 mess OMTC milik PT TBO yang sama sekali tidak layak untuk dihuni karena tidak ada air. Sementara wartawan yang didatangkan dari Jakarta di tempatkan di hotel yang lokasinya di pusat Kota Sawahlunto. Mess tersebut berlokasi cukup jauh dari pusat kota Sawahlunto. Untuk mencapai lantai 4 harus naik tangga. Sementara Jaringan komunikasi sebagai pendukung alat pengiriman berita juga tidak ada. Akibatnya beberapa wartawan lokal terbitan Sumbar harus mencari penginapan di luar Kota Sawahlunto sampai larut malam. Pada hal, Menbudpar Jero Wacik dan Dirjen Pemasaran Sapta Nirwandar sudah memesankan agar nasib media diperhatikan dan jangan diberlakukan diskriminatif. Karena dia menilai peran pers sangat besar sekali dalam kegiatan TdS tersebut. Ternyata pesan dan imbauan Menbudpar tidak diindahkankan Karma Event sebagai EO penyelenggaraan TdS 2011 tersebut. (h/sam/sal/one/doy/ydv/emz/wan)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar