SITANANG, HALUAN — Limapuluh Kota adalah bentangan obyek wisata alam yang memikat, dengan penduduknya yang ramah, dan tatanan kehidupan sosial masyarakatnya yang khas. Salah satu kawasan wisata alam yang memiliki daya tarik tinggi berlokasi di Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Di nagari ini terdapat sebuah ngalau yang indah diberi nama Ngalau Tabuah yang terletak di Jorong Kampai. Kawasan ini merupakan satuan kawasan lembah dan bukit-bukit batu yang mempunyai goa-goa besar nan indah dan mempesona. Di mulut atau di dalam goa dijumpai stalaktif dan stalakmit yang sangat menakjupkan. Sementara di sekitar ngalau ada bukit batu mar-mar.
Keindahan objek wisata alam di sania masih ditambah dengan hamparan kebun teh yang luas membentang.Para ibu-ibu tampak cekatan memetik helai demi helai daun teh untuk kemudian memasukkan ke dalam keranjang yang telah disediakan. Tak pelak, iklimnya relatif sejuk, dan sangat cocok untuk pengembangan budidaya ikan. Masyarakatnya terbilang ramah, dan memiliki lahan pertanian yang subur. Tidak susah menjangkau lokasi obyek wisata alam tersebut, terutama Ngalau Tabuah. Dari Ibu Kota Kecamatan Lareh Sago Halaban, kawasan itu hanya berjarak sekitar 6,5 kilometer. Sementara dari Payakumbuh cukup dengan jarak tempuh sekitar 14 kilometer saja. Yang agak jauh dari ibukota Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu Sarilamak, berjarak sekitar 23 Km. Nagari Sitanang termasuk ke wilayah administrasi Pemerintahan Kecamatan Lareh Sago Halaban yang lahir berdasarkan Peraturan Daerah Nomor.14 Tahun 2001, tanggal 29 Oktober 2001 tentang penataan wilayah kecamatan dalam Kab. Limapuluh Kota yang diresmikan pada tanggal 21 Januari 2002 dengan camatnya Hidayatur Rusyda. Sebelumnya kecamatan ini merupakan perwakilan Kecamatan Luhak di Sago Halaban sejak tahun 1986, dengan ibu kecamatannya Pakan Rabaa. Salah satu nagari dalam kecamatan tersebut adalah Sitanang, yang termasuk nagari terluas di kawasan Kecamatan Lareh Sago Halaban. Nagari Sitanang memiliki luas 147,68 Km persegi atau sekitar 37,3 persen dari luas Lareh Sago Halaban, yang terbagi ke dalam enam jorong, yaitu Jorong Balai Malintang, Batu Kabau, Tanah Unguak, Kampai, Coran, dan Jorong Sungai Ipuah. Sama dengan sejumlah obyek wisata alam lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota, pengembangan objek wisata alam di Sitanang terhambat keterbatasan infrastruktur dan sarana serta sarana pendukung. Di satu sisi, kondisi alamnya lumayan memadai untuk “dijual” kepada para wisatawan. Sementara di sudut lain belum ditopang penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. tampaknya Sitanang dan sejumlah objek wisata alam lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota bakal mendapat sentuhan. Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo mengatakan, pihaknya akan terus menggiatkan pembangunan di berbagai bidang, salah satunya adalah menggenjot pertumbuhan angka kunjungan wisata melalui pembangunan infrastruktur dan berbagai fasilitas obyek potensial yang dimiliki daerah itu. Selain itu juga ada rencana mengembangkan resor wisata Bukik Lantiak Taeh Bukik, Taratak Kubang, dan Bungsu Resor Tuanku Nan Garang, agar lebih menarik lagi untuk dikunjungi para wisatawan, baik nasional maupun mancanegara. (m sibert) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar