Pariaman-Singgalang Permasalahan peredaran dan penggunaan narkoba saat ini telah menjadi ancaman, dan mengkhawatirkan masyarakat dan lingkungan.
Asisten III Setdakab Padang Pariaman, H. Taslim menjelaskan, daerah itu sangat rawan terhadap peredaran dan penjualan maupun pemakaian narkoba. Hal itu mengingat letak BIM, sebagai arus transportasi yang dengan mudahnya masuk dan keluar di daerah bekas ini.
“Narkoba adalah isu kritis dan rumit, yang tidak bisa diselesaikan hanya satu pihak saja,” katanya Kamis (21/7) saat penyuluhan narkoba di kalangan generasi muda se-Padang Pariaman.
Menurut dia, dalam rangka melindungi anak dan generasi muda dari bahaya narkoba, dan menjelaskan kepada mereka tentang bahaya narkoba serta konsekuensi negatif yang akan mereka terima, perlu keterlibatan semua pihak. “Generasi muda kita membutuhkan informasi, strategi dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba, atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba itu,” katanya.
Katanya lagi, salah satu upaya penanggulangan bahaya narkoba, adalah dengan melakukan penyuluhan kepada berbagai pihak. Mulai dari anak usia sekolah, generasi muda, pemuka dan tokoh masyarakat serta pihak lainnya.
“Kita sangat bangga dan memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana, dan BNK atas terselenggaranya kegiatan ini. Pada kondisi sekarang, tidak banyak lembaga atau pihak lain yang peduli dengan kegiatan pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba, kecuali aparat penegak hukum, pemerintah dan jajaran badan narkotika. Apalagi yang mau melaksanakan kegiatan penyuluhan anti narkoba seperti ini,” ujarnya.
Padahal, kata Taslim, masyarakat Padang Pariaman khususnya generasi muda sangat perlu informasi tentang bahaya narkoba. “Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program tersebut. Yakni, mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan, bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan terhadap penggunaan barang haram demikian. Menekankan secara jelas kebijakan ‘katakan tidak pada narkoba,” sebut Taslim. (dam)
Asisten III Setdakab Padang Pariaman, H. Taslim menjelaskan, daerah itu sangat rawan terhadap peredaran dan penjualan maupun pemakaian narkoba. Hal itu mengingat letak BIM, sebagai arus transportasi yang dengan mudahnya masuk dan keluar di daerah bekas ini.
“Narkoba adalah isu kritis dan rumit, yang tidak bisa diselesaikan hanya satu pihak saja,” katanya Kamis (21/7) saat penyuluhan narkoba di kalangan generasi muda se-Padang Pariaman.
Menurut dia, dalam rangka melindungi anak dan generasi muda dari bahaya narkoba, dan menjelaskan kepada mereka tentang bahaya narkoba serta konsekuensi negatif yang akan mereka terima, perlu keterlibatan semua pihak. “Generasi muda kita membutuhkan informasi, strategi dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba, atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba itu,” katanya.
Katanya lagi, salah satu upaya penanggulangan bahaya narkoba, adalah dengan melakukan penyuluhan kepada berbagai pihak. Mulai dari anak usia sekolah, generasi muda, pemuka dan tokoh masyarakat serta pihak lainnya.
“Kita sangat bangga dan memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana, dan BNK atas terselenggaranya kegiatan ini. Pada kondisi sekarang, tidak banyak lembaga atau pihak lain yang peduli dengan kegiatan pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba, kecuali aparat penegak hukum, pemerintah dan jajaran badan narkotika. Apalagi yang mau melaksanakan kegiatan penyuluhan anti narkoba seperti ini,” ujarnya.
Padahal, kata Taslim, masyarakat Padang Pariaman khususnya generasi muda sangat perlu informasi tentang bahaya narkoba. “Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program tersebut. Yakni, mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan, bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan terhadap penggunaan barang haram demikian. Menekankan secara jelas kebijakan ‘katakan tidak pada narkoba,” sebut Taslim. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar