PADANG PANJANG, HALUAN — Walikota Padang Panjang Suir Syam sempat menolak investor yang berencana membangun mal. Sebab, menurutnya pusat perbelanjaan seperti mall tidak cocok untuk pengembangan ekonomi kerakyatan yang menjadi visi dan misi Padang Panjang.
Hal itu diungkapkannya dalam perbincangan dengan tim survei kesehatan dari Jakarta, Jumat (22/7) di Padang Panjang. Dalamn pertemuan itu ia sempat menjelaskan visi dan misi Kota Padang Panjang.
“Ada tiga investor yang saya tolak. Dua lainnya, investor yang akan membangun pabrik sepatu, dan investor yang akan membuka tambang emas,” katanya.
Dijelaskannya, industri kerajinan kulit penegembangannya juga bertumpu pada pengrajin pengusaha kecil yang didukung fasilitas peralatan modern yang diberikan oleh pemerintah. Kini Padang Panjang tengah dikembangkan menjadi sentra industri kulit terbesar di Sumatera, bahkan terbesar di luar Jawa.
Sedangkan pembukaan tambang emas menurutnya akan menghancurkan tatanan wilayah perkotaan sedangkan Padang Panjang hanya kota kecil dan tidak luas.
Mengenai pembangunan pasar, kini ia tengah didesak berbagai pihak untuk sesegeranya memulai pembangunan pasar yang telah lama terbengkalai. Pada kesempatan terpisah Suir Syam menyatakan akan segera memulai pembangunan pusat pasar setelah bulan puasa dan lebaran tahun ini.
Mengenai industri sepatu dan kerajinan kulit lainnya, Suir Syam menyatakan tidak takut menghadapi persaingan dengan banjir produk Cina seperti dikhawatirkan banyak orang.
“Sepatu Padang Panjang terbuat dari kulit asli dan harganya murah sekitar Rp200.000. Padahal untuk sepatu dengan kualitas yang sama bisa dijual orang sampai sekitar Rp1 juta. Kulit kita asli dan kita tidak memproduksi kulit tiruan,” lanjutnya.
Ia juga menilai sepatu produk Cina kualitasnya kurang bagus. Meski harganya murah, yang jelas itu bukan terbuat dari kulit asli dan kualitas produknya pun rendah. “Belum lama dipakai sudah rusak,” katanya. (h/dds)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar