PADANG - SINGGALANG Kawasan Pasar Raya Padang terbakar. Api membumihanguskan 20 petak toko di Komplek Pertokoan Nusantara Building, Jalan Prof M. Yamin. Tepatnya depan Matahari Dept Store, Minggu (14/8) siang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian ditaksir puluhan miliaran rupiah. Menurut saksi mata, api diduga berasal dari Toko Buku Dwi Mas. Namun kesaksian itu, belum diuji keakuratannya oleh aparat kepolisian. Peristiwa yang mengejutkan pengunjung Pasar Raya itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 22.30 WIB. Api bergejolak dengan cepat. Asap hitam membumbung tinggi, sehingga menyelimuti kawasan Padang. Petugas agak kesulitan mengatasi api, karena minimnya armada pemadaman kebakaran yang dimiliki Pemko Padang. Selain itu toko yang ada terkunci semua. Toko tersebut dibuka paksa satu persatu untuk memastikan api benar-benar padam. Setiap armada berhenti menyemburkan air, seketika itu pula api membesar lagi. Melihat situasi yang tidak memungkinkan, Pemko Padang meminta bantuan pada petugas Pemadaman Kebakaran Pemko Pariaman, Padang Pariaman, PT Semen Padang, PT Pelindo, Universitas Andalas. Kendatipun telah mengerahkan 19 unit armada pemadaman kebakaran, si gulambai tidak mudah dijinakkan. Ia makin menganas. Beberapa ledakan terdegar dari toko yang terbakar. Lebih parahnya lagi, aliran listrik tegangan tinggi terlambat dimatikan PLN, sehingga percikan api listrik dari toko yang terbakar menyebur, sehingga menyulitkan petugas pemadaman kebakaran. Sempat terjadi beberapa kali ledakan dalam toko. Mengganggu Tidak aliran listrik saja yang menggangu, pengunjung juga mendesak maju. Mereka tidak mempedulikan garis polisi yang dipasang petugas. Tidak terhitung kalinya petugas mengingatkan, tapi karena dasar madar, mereka tetap saja maju. Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran Padang Budhi Erwanto menyebutkan penyebab kebakaran diduga hubungan pendek listrik dari toko Buku Dwi Mas. Karena di dalam toko itu beragam buku, sehingga dengan cepat menjalar ke toko-toko lainnya. Kebetulan saat api mulai terlihat pemilik toko buku Dwimas enggan untuk membuka tokonya. Sehingga titik api dengan leluasa melahap berbagai toko disampingnya. “Satu toko itu tidak kooperatif,” sebut Budi. Di tengah kobaran api, pemilik dan karyawan toko berusaha mengeluarkan barang-barangnya, namun banyak juga yang tak berhasil mengeluarkan barang dagangannya, sehingga habis jadi abu. Selain itu juga ada yang tidak mau mengeluarkan barang-barangnya. Seperti Toko Mas Trio dan Toko Buku Dwimas. Pemiliknya enggan membuka pintu toko. Akibatnya, dua toko tersebut habis terbakar dalam keadaan tertutup. Hydrant Hydrant pengisian tengki pemadam kebakaran yang ada di depan Bekas Matahari Dep Store tak dapat dimanfaatkan. Akibatnya mobil damkar hendak mengisi ulang tengki, harus pergi dulu ke Banda Bakali. “Ada hydrant dekat sini tapi tidak bisa kita manfaatkan, karena terhalang PKL. Sehingga mobil damkar bisa bolak balik. Tapi tak masalah, tidak perlu juga semua mobil ikut menyiram,” sebut Budi Erwanto. Tidak bisa dimanfaatkannya hydrant itu membuat pengisian air sedikit lambat. Jika dapat dimanfaatkan maka cukup memadamkan api yang membakar komplek pertokoan Nusantara Building. Apalagi hydrant di belakang Balaikota Padang makin tidak bisa dimanfaatkan. Karena sudah berobah menjadi kafe. “Sistem pengamanan api yang ada di Blok I (Pasar Inpres I). Memiliki sumber air sekitar 100 kubik. Karena tidak bisa kita ambil, makanya mobil bolak balik saja,” ungkapnya. (106/Yose/Deri/Arif) Ruko yang Terbakar Apotik Farmasia I Toko Buku Dwimas Toko Textil Indonesia Toko Sepatu Juwita Toko Buku Bukit Jaya Toko Putra Textil Photo Studio Raya Toko Sumber Indah Toko Idaman Toko Seiko Quarez Toko Mas Trio Toko Elektronik Saiyo PT Labora Nusantara Toko Jam Metro Sebanyak 6 unit toko tanpa plang nama |
Senin, 15 Agustus 2011
Pasar Raya Terbakar-Padang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar