Hal terakhir yang saya ingat adalah saya berbaring di kursi malas dan ibu saya berteriak bahwa saya tidur terlalu lama
Kisah fiksi yang ceritanya dibuat oleh Brother Grimm itu berupa dongeng anak-anak yang berkisah tentang seorang putri cantik yang tertidur selama 100 tahun karena kutukan.
Seperti diwartakan oleh mirror.co.uk , Beth tidaklah terkena kutukan meski mengalami pengalaman yang sama dengan kisah itu.
Gadis berusia 17 tahun itu yang berasal dari Stockport , Greater Manchester, Inggris dilaporkan mengalami sindrom langka yang memungkinkan ia tidur selama enam bulan non stop.
Pada saat itu, pada 4 November 2010, ketika ia merasakan sebuah rasa kantuk yang luar biasa. Ia tertidur sepanjang hari.
Ia tidak bangun pada keesokan harinya, hingga enam bulan lamanya. "Hal terakhir yang saya ingat adalah saya berbaring di kursi malas dan ibu saya berteriak bahwa saya tidur terlalu lama," ujarnya.
Ia melewatkan hari ulang tahun ke 17- nya, Natal, Tahun Baru, dua liburan sekolah dan sejumlah kelas pelajaran.
Dengan sabar, orang tuanya membawanya ke kamar mandi secara rutin. Orang tuanya juga berupaya untuk memberinya makan, sehingga ia tak menderita sakit. Hanya saja, Beth tak pernah menyadarinya ketika ia bangun.
Setiap kali ia bangun dari tidur panjangnya, apa yang dirasakan Beth hanyalah rasa lapar yang luar biasa. Meski ia makan sambil tidur, ia selalu terlihat lapar setiap kali ia bangun. Ia meminta makanan favoritnya seperti Pizza, makanan cepat saji lainnya, dan keripik.
Beth menderita sebuah kondisi yang langka yang disebut Kleine Levin Syndrome atau KLS. Gangguan itu secara umum dikenal sebagai sindrom putri tidur dan hanya berakibat pada 1000 orang yang ada di dunia.
Dengan kondisi itu, Beth bisa tertidur 22 jam dalam sehari. Faktanya, dua jam selama terbangun, ia tampak kesulitan memproses informasi atau memahami apa yang terjadi disekitarnya.(yud)
Editor: AA Ariwibowo (ANTARA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar