KOMPAS/FRANSISCA ROMANA NINIKKarangan bunga dari Keluarga Besar SMA Pangudi Luhur, Jakarta, Sabtu (5/11/2011).
JAKARTA, Pernyataan kepolisian yang menyebutkan penyebab penusukan Raafi Aga Winasya Benjamin (17) adalah pelemparan batang rokok oleh siswa-siswa SMA Pangudi Luhur disayangkan Tim Advokasi Brawijaya IV yang mendampingi saksi-saksi dari siswa PL. Pernyataan itu membuat para siswa ketakutan karena terkesan diserang balik.
Kami cukup kecewa dengan statement Kapolrestro yang menyebut penyebab penusukan itu karena pelemparan rokok dan karenanya bisa dipidana.
-- Allova Mengko
"Kami cukup kecewa dengan statement Kapolrestro yang menyebut penyebab penusukan itu karena pelemparan rokok dan karenanya bisa dipidana," ujar juru bicara Tim Advokasi, Allova Mengko, Kamis (17/11/2011), saat dihubungi wartawan.
Padahal, kata Allova, saksi-saksi itu harus dilindungi. Dengan pernyataan tersebut, para siswa ini merasa ketakutan. "Mereka yang tadinya mau memberikan informasi tentang peristiwa itu jadi takut malah berbalik," katanya.
Sebagaimana diberitakan, sebanyak 20 siswa PL menjadi saksi dalam kasus pembunuhan Raafi pada 5 November 2011 di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan. Mereka saat itu bersama dengan korban tengah merayakan ulang tahun salah satu siswa PL.
Namun malang, di tengah keriuhan acara ulang tahun itu terjadi perselisihan antara Raafi dan kelompok M. Teman-teman Raafi pun membantu hingga terjadi baku hantam. Salah seorang pengunjung lalu menusuk Raafi di bagian perut. Siswa kelas III PL itu jatuh tersungkur dengan darah yang terus keluar. Raafi tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit karena kehabisan darah.
KOMPAS.com
TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar