PADANG, Sedikitnya dua rumah semi permanen lenyap dihantam gelombang pasang menyusul abrasi tiga hari terakhir di kawasan Pasir Gurun, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Padang.
“Rumah sekaligus kedai saya lenyap dihantam ombak, tinggal sumur saja yang masih terlihat,” kata Eli (50), warga yang menjadi korban gelombang pasang setiap tahun itu di Padang, Senin (26/12).
Selain rumah miliknya, katanya, satu rumah milik Bakhizal juga hilang dihantam gelombang, beruntung kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Eli mengisahkan, lenyapnya rumahnya terjadi dua hari lalu, saat itu ia dan keluarganya berusaha menyelamatkan barang-barang saat ombak pasang.
“Kami sudah terkena ombak masuk rumah ketika mengeluarkan barang-barang, akhirnya barang semuanya bisa diselamatkan kecuali rumah,” kata Eli.
Kini dia dan keluarganya terpaksa menumpang di rumah tetangga, tiga meter dari rumahnya yang juga sudah mulai disentuh ombak.
Sementara, warga lainnya yang rumahnya hancur, bertahan di tenda-tenda darurat di sekitar pantai.
Warga mengaku waspada karena gelombang pasang puncaknya terjadi pada malam hari, maka mereka sudah bersiap memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.
Mereka juga berharap bantuan dari pemerintah terutama untuk tempat tinggal yang sudah hanyut dibawa ombak.
“Kami tidak bisa pindah dari sini, karena kami bekerja di laut ini,” kata Ujang, warga lainnya yang berprofesi sebagai nelayan.
Gelombang pasang laut yang beberapa kali dalam setahun melanda kawasan tersebut mengkhawatirkan warga yang umumnya tinggal di bibir pantai.
Belasan rumah di kawasan tersebut berpotensi diterjang ombak, sementara belasan lainnya sudah rusak dan dibiarkan begitu saja di tepi pantai.
Terlihat karung-karung pasir penahan gelombang tidak berfungsi baik karena pasir tetap terkikis oleh ombak. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar