Masih ingat lagu lansek manih asal Sijunjung yang cukup melegenda? Berikut baitnya, “Si satu, satulah duo. Si duo, bilangan jari. Ko lansek, dapek dicubo, nan masam babaliak pulang. Ko lansek, dapek dicubo, nan masam babaliak pulang. Jiko tukuak, jiko tambah. Paragiahnyo perai sajo....”
Demikianlah sebait lagu lansek manih yang sangat menyentuh kalbu masyarakat di sana, karena sekarang ini buahnya sudah kalah dari buah duku di pasaran.
Kalahnya pemasaran boleh dikarenakan buah lansek yang tidak tahan lama. Kulitnya yang tipis membuat lansek tak tahan berlama-lama habis dipetik. Karena itu, tak banyak pedagang yang menjual lansek ini di warung mereka.
Meski rasa lansek manih punya ciri khas tersendiri dibandingkan duku yang banyak digandrungi orang. Lansek sehabis dipanen hanya bertahan hingga tiga hari, setelah itu kulitnya akan langsung menghitam karena tipisnya kulit lansek ini.
“Itulah masalahnya, kulitnya sangat tipis sehingga tak tahan lama usai dipetik. Lansek merupakan buah-buahan asli Sijunjung yang hanya terdapat di berbagai nagari yang ada di kabupaten ini. Untuk membudidayakannya, saat ini beberapa jenis bibit lansek sudah diambil sampelnya untuk dicari yang terbaik oleh balai benih provinsi Sumbar,” jelas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Sijunjung, Rifdiana sekaitan dengan budidaya lansek manih ini, kemarin.
Rencananya, dari hasil penelitian balai benih itu nantinya, Dinas Tanaman Pangan dan Perkebuan akan melakukan penanaman pohon lansek di jalan-jalan utama menuju pusat kabupaten, Muaro Sijunjung. “Lansek kan sudah menjadi ikon daerah kita, karena itu sering juga orang menyebut kabupaten kita ini dengan sebutan ranah lansek manih. Ke depannya, kita akan berupaya bagaimana lansek ini bisa bersaing dengan buah-buahan sejenis di pasaran,” tukas Rifdiana lagi.
Selain rasanya yang khas, lansek juga cukup spesifik dengan rasa getahnya yang nyangkut di kerongkongan. Bedanya, buah duku lebih tahan lama karena kulitnya sangat tebal dan bisa tahan lama bila dijajakan di warung. Selain itu, lansek manih juga perlu pengelolaan lebih baik lagi untuk merebut pasar dan mengembalikan kejayaannya untuk mengenang orang kembali akan keberadaan buah lansek yang sudah cukup lama tenggelam di telan oleh masa.
Buah lansek menjadi cukup terkenal, karena merupakan satu-satunya buah-buahan asal Sijunjung yang cukup terkenal pada masanya. Sijunjung identik dengan lansek, begitupula sebaliknya. Seperti orang ke Kota Padang, pasti ingat bingkuang. dan bila ke Palembang, semua orang pasti tahu apa itu buah duku. Nah, untuk mengejar kejayaannya kemabli, maka sekarang ini kabupaten Sijunjung berharap banyak dari hasil penelitian yang sedang dilakukan di balai benih Padang. (h/nop) haluan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar