PADANG, HALUAN — Menyambut Tahun Baru 2012, Jam Gadang di Bukittinggi tidak akan ditutup. Untuk mengantisipasi arus pengunjung ke kota wisata itu yang membludak dan padatnya jalur Padang-Bukittinggi, maka kendaraan berat akan dibatasi waktunya, diperbolehkan melintas setelah lewat pergantian tahun.
“Jam Gadang merupakan objek bagi masyarakat untuk berkumpul menikmati iven malam pergantian tahun. Karena itu, Jam Gadang tidak akan ditutup,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, usai Gelar Pasukan Pengamanan Operasi Lilin menyambut Natal dan Tahun Baru 2012 di RTH Imam Bonjol, Padang, Kamis (22/12).
Berbeda dengan tahun lalu, Pemerintah Kota Bukittinggi menyelubungi Jam Gadang dengan kain pada malam pergantian tahun mulai pukul 16.00 WIB pada 31 Desember hinggga 1 Januari pagi harinya. Penutupan dilakukan dengan alasan agar masyarakat tidak melakukan maksiat. Aksi peyelubungan Jam Gadang itu banyak menuai protes masyarakat.
Selain Jam Gadang, objek wisata lainnya yang akan dibuka pada malam tahun baru adalah kawasan Pantai Padang. Diprediksi dua objek wisata tersebut, pengunjung dari berbagai daerah akan membludak. Karena itu, akan menjadi perhatian bagi aparat kepolisian dan TNI untuk meningkatkan keamanan.
“Sumbar termasuk salah satu provinsi yang cukup aman dalam melaksanakan dua iven besar Natal dan Tahun Baru. Meski demikian, keamanan tetap menjadi fokus perhatian, terutama di dua objek wisata, yakni Jam Gadang dan Pantai Padang,” terang Irwan.
Dengan dibukanya Jam Gadang, diperkirakan jalur Padang-Bukittinggi akan mengalami kemacetan luar biasa jelang malam tahun baru nanti. Pasalnya, pada hari-hari biasa jalur Padang-Bukittinggi juga telah mengalami kemacetan, karena digunakan sebagai jalur alternatif Padang-Solok yang telah ditutup, karena dalam proses perbaikan.
Menurut Irwan, justru hal itu tidak akan menjadi persoalan. Kepadatan kendaraan pada malam tahun baru menurutnya tidak akan terlalu berarti dibandingkan kepadatan saat mudik lebaran. Meskipun demikian, beberapa petugas keamanan telah ditempatkan pada titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Untuk menghindari kemacetan yang cukup panjang, disarankan agar truk-truk angkutan barang sebaiknya melakukan perjalanan pada malam hari setelah pergantian tahun.
“Truk-truk angkutan barang disarankan agar melewati jalur Padang-Bukittinggi pada malam hari saja,” harapnya.
Sementara Kapolda Sumbar, Brigjen Pol Wahyu Indra Pramugari mengatakan, Polda Sumbar akan mengerahkan 3.645 personilnya untuk mengamanankan perayaan Natal dan pergantian malam tahun baru. Selain itu juga dibantu dari unsur TNI baik TNI-AU, TNI-AL, Sat Pol PP, Dishub, Dinas Kesehatan serta pihak terkait.
Menurutnya, perayaan Natal tidak terlalu ramai dibandingkan perayaan tahun baru. Namun, karena dua hari besar tersebut sama-sama jatuh di hari Minggu, maka diprediksi objek-objek wisata akan ramai dikunjungi masyarakat.
“Dengan kekuatan 3.645 personil yang disiagakan diyakini kondisi keamanan, ketertiban masyarakat dapat di antisipasi dengan baik,” katanya.
Untuk pengamanan pada perayaan Natal nanti, Polda Sumbar menyiagakan tim sterilisasi. Tim yang dibentuk tersebut, terdiri dari tim penjinak bom (jibom). Tim sterilisasi tersebut, disiagakan di gereja-gereja dan rumah doa di luar gereja yang berada di Kota Padang. Tim sterilisasi ini nantinya akan melekat pada puncak pelaksanaan doa natal di gereja dan rumah doa di luar gereja.
Sementara, untuk gereja dan rumah doa yang berada di daerah yang jauh, melalui personil dan peralatan keamanan yang ada di polres, juga disiagakan.
Diakuinya, pada malam pergantian tahun baru nanti, diperkirakan akan terjadi kemacetan pada jalur Padang-Bukittinggi. Karena itu, Wahyu mengimbau masyarakat yang ikut terlibat antrian kemacetan pada beberapa titik dapat bersabar. (h/vie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar