TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Sejumlah anggota Gerakan Muda (Gema) Hanura memegang poster berisi dukungan kepada Ketua Umum Partai Hanura Wiranto untuk maju sebagai calon presiden dalam pembukaan rapat kerja nasional I Partai Hanura di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2011). Rakernas yang juga sekaligus puncak peringatan HUT ke 5 Partai Hanura yang akan digelar 20-21 Desember tersebut dilakukan sebagai ajang konsolidasi untuk mempertegas capres yang akan diusung partai. (tribunnews/herudin)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan dibawah kepemimpinan SBY dianggap gagal dalam melindungi nyawa rakyatnya. Dalam pernyataan politik DPP Partai Hanura di butir kedua yang dibacakan oleh Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, perlindungan terhadap keselamatan warga negara sangat lemah.
"Selama pemerintahan SBY, tak terbilang nyawa manusia mati sia-sia. Pemerintah, lebih banyak bereaksi ketimbang mengantisipasi datangnya musibah. Bencana alam, berbagai kecelakaan transportasi, hukuman mati TKW, kasus di Ambon, Papua, dan sekarang Mesuji," kata Wiranto saat membacakan pernyataan politik partainya pada acara penutupan Rakernas, di Hotel Sahid Jaya, Rabu (21/12/2011).
Deretan beberapa kasus itu, Wiranto mempertegas, mempertambah panjangnya rangkaian kematian yang menyedihkan. Pemerintah, diminta untuk lebih peka dengan merancang dan melakukan berbagai langkah yang tepat dan meyakinkan guna menghindari jatuhnya korban sia-sia.
"Pemerintahan yang bersih dan berwibawa, jangan sebatas slogan saja. Harus ada keberanian dan pengorbanan unruk benar-benar bekerja untuk rakyat," tandas Wiranto.
Penulis: Rachmat Hidayat | Editor: Johnson Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar