BISA GANGGU PATAHAN SUMATERA
PADANG, Masyarakat Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dan Sangir Solok Selatan dikagetkan gempa darat yang yang mengguncang sekitar pukul 14.27 WIB, Sabtu (21/1). Namun gempa dirasakan sangat kecil, sehingga tidak semua masyarakat yang berada di dua daerah itu merasakan guncangan gempa. Gempa itu juga tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Gempa tersebut terjadi di perbatasan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dengan wilayah Sangir Batanghari Kabupaten Solok Selatan, yang bermagnitude 4,2 SR di lokasi 101.43°E-1.15°S, dengan kedalaman 189 kilometer.
Gempa darat ini tergolong dalam dan tidak berasal dari zona patahan Sumatra, tapi terjadi di zona subsidi, sehingga dikhawatirkan mengganggu aktivitas zona patahan Sumatera, terutama di kawasan Muaro Labuah, yang berdekatan dengan segmen Gunung Kerinci Jambi. “Gempa darat yang cukup dalam ini berkaitan dengan Patahan Sumatra, dan yang harus menjadi perhatian adalah segmen Muaro Labuah, yang berjarak hanya puluhan meter di pusat gempa,” ujar Koordinator Manager Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumbar, Ade Edward kepada Haluan, Sabtu (21/1).
Menurut Ade, patahan di Muaro Labuah sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Hingga saat ini, patahan di Muaro Labuah masih menjadi cacatan khusus bagi sebagian besar peneliti dan pakar gempa.
“Gejala dari aktivitas patahan di Mauaro Labuah Solok Selatan telah ada, tapi kita tidak mengetahui kapan gempa itu akan datang lagi. Masyarakat tidak perlu panik, cukup meningkatkan kewaspadaan saja. Mudah-mudahan tidak terjadi dalam waktu dekat,” tutur Ade Edward.
Ade menjelaskan, untuk Muaro Labuah, potensinya bisa mencapai 7,2 SR. Dalam sejarah, gempa sebesar itu terjadi pada tahun 1943 lalu. Untuk patahan Sumatra lainnya yang berada di Sumbar, kawasan Pasaman, mulai dari Sumpur, Bonjol, Panti hingga Rao juga patut diwaspadai. Kawasan itu memiliki potensi besar, dan telah masuk dalam kajian Tim 9 yang dibentuk Presiden. Ade berharap pemerintah setempat segera membuat langkah mitigasi serta perencanaan menghadapi bencana tersebut.
Terkait gempa 4,2 SR ini, Ade menilai tidak akan berdampak pada segmen megathrust Siberut Mentawai dan hanya berdampak pada segmen patahan Sumatra. (h/wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar