Seorang tukang ojek, Muhammad Syafril (26), warga asal Sungai Pua, Kabupaten Agam, nekad menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri. Aksi tersebut dilakukan korban di rumah kontrakannya, di petak 6 Gurun Tanjung, Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Korban diperkirakan melakukan perbuatan nekad tersebut, Minggu (19/2), dini hari.
Sontak saja pada pagi harinya, warga Gurun Panjang di RT 1/RW 5 buncah dengan kabar ditemukannya Muhammad Syafril yang tewas tergantung dengan tali plastik ember sumur yang ada di dekat rumah kontrakannya.
Istri korban Eti, yang memiliki seorang anak berumur 9 bulan, sempat histeris ketika memasuki dapurnya pada pagi yang naas itu. Eti melihat sendiri dengan mata telanjangnya, suami tercintanya sudah tergantung di dapur dengan lidah terjulur. Eti pun langsung berteriak histeris minta tolong.
Karena pekikan histeris istri korban itu, warga RT 1/RW 5 buncah. Warga langsung berhamburan ke lokasi tempat kejadian peristiwa (TKP). Sejumlah warga kemudian berinisiatif melaporkan peristiwa tersebut kepada Ketua RT 1 RW 5 Irwandi.
Kepada Haluan, Irwandi menjelaskan, korban gantung diri, Muhammad Syafril, baru tinggal di rumah kontrakan itu sekitar 4 bulan yang lalu. Sebelumnya korban tinggal di kawasan Tarok.
Sepengetahuan Irwandi, korban dikenal baik dan pendiam serta taat beragama. “Namun apa motif kenapa dia nekad bunuh diri, itu yang membuat kita tak habis pikir,” kata Irwandi.
Dijelaskan, korban ditemukan tergantung di dapurnya dengan seutas tali plastik ember sumur dan memakai kursi, agar kakinya tergantung diatas lantai.
Pada Minggu pagi kemarin, keluarga korban di Sungai Pua langsung diberitahu. Jasad korban kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan visum. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka di Sungai Pua untuk kemudian dimakamkan di pandam pekuburan keluarga. (h/jon)
http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar