Pekerjaan betonisasi ruas jalan Indarung (Padang)-Lubuk Selasih (Kabupaten Solok) kembali akan dilanjutkan awal April mendatang hingga Desember 2012. Otomatis ruas jalan tersebut akan ditutup. Tetapi penutupan itu tidak seterusnya dilakukan karena di waktu malam hari seluruh kendaraan dapat melewatinya.
“Kita akan melanjutkan kembali pekerjaan betonisasi jalan untuk tahap II. Selama pekerjaan berlangsung, ruas jalan itu terpaksa kita tutup, tetapi malam hari boleh dilewati,” kata Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumbar, Suprapto kepada wartawan usai rapat koordinasi antisipasi kenaikan BBM di gubernuran, Selasa (20/3).
Pekerjaan dimulai sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, karena itu pula jalan ditutup sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Selanjutnya sejak pukul 18.00 WIB hingga pagi pukul 06.00 WIB, seluruh kendaraan dapat melewatinya.
Diharapkan seluruh kendaraan dapat menyesuaikan jadwal pekerjaan betonisasi jalan ini, termasuk kendaraan pengangkut BBM. Seluruh kendaraan pada siang hari, akan dialihkan lagi melewati rute Solok-Padang Panjang-Padang.
Tetapi untuk keadaan yang amat memaksa, diberikan kelonggaran untuk kendaraan pengangkut BBM, ketika dikhawatirkan akan terjadi gejolak karena keterlambatan pengangkutan BBM pada suatu daerah, maka pekerjaan betonisasi jalan akan dihentikan untuk memberikan kesempatan pada truk pengangkut BBM.
Penutupan jalan ini akan berlangsung sampai Desember 2012. Seperti diberitakan sebelumnya, peningkatan ruas jalan Indarung (Padang) hingga Lubuk Selasih (Kabupaten Solok) sepanjang 22 km ini, tak hanya sekedar perbaikan jalan saja, tetapi sekaligus meningkatkan kelas jalan dari kelas III A menjadi kelas II atau dengan MST 10 ton. Sehingga truk-truk besar dapat melintas di jalan nasional Sumbar.
“Bila telah ditingkatkan kelas jalannya, maka kendaraan berat dapat melintas di ruas jalan nasional Sumbar dengan membawa muatan lebih banyak tetapi tidak melanggar aturan, karena telah sesuai dengan kelas jalan,” terang Suprapto.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 12 Wilayah Solok dan sekitarnya Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) II Sumbar, Ir.Opuke Nigara secara terpisah menyebutkan, pada 2012 ini prioritas pekerjaan peningkatan struktur jalan masih melanjutkan pekerjaan lalu pada ruas Indarung-batas Kota Padang dengan dana Rp30 miliar. Tetapi hanya Rp15 miliar untuk jalan, sedangkan Rp15 miliar lagi digunakan untuk pelebaran jalan pada Panorama I menjadi 3 lajur.
“Kita hanya mendapatkan dana dari APBN, sehingga pekerjaan terpaksa dilakukan dengan memprioritaskan pada titik-titik tertentu,” katanya.
Untuk jangka panjang, guna mendukung transportasi hasil perkebunan dan pertambangan di daerah ini, maka idealnya seluruh jalan utama harus dibetonisasi seperti jalur Teluk Bayur, Solok, Dharmasraya hingga ke batas Jambi. Dan komitmen yang dibangun itu adalah, setiap tahun diupayakan menyisihkan sekitar Rp10 miliar dana untuk membangun jalan beton ini.
Jalan Alternatif
Suprapto minta pengertian masyarakat luas menyusul penutupan jalan Padang-Solok. Selain alasan kualitas pekerjaan, penutupan juga dikarenakan terbatasnya ruang gerak pekerja karena kawasan sekitarnya merupakan hutan lindung.
“Kita bekerja sangat hati-hati sekali, kiri kanan kita adalah hutan lindung sementara kita tidak bisa melakukan pelebaran jalan, ruang kerja sangat terbatas sekali,” katanya.
Dengan kondisi seperti ini, lanjutnya, keberadaan jalan alternatif Alahan Panjang (Kabupaten Solok)-Pasar Baru (Kabupaten Pesisir Selatan) mendesak direalisasikan. Namun pekerjaan pembangunannya terkendala karena sampai saat ini izin dari DPR RI belum diperoleh untuk memanfaatkan kawasan hutan lindung pada areal jalan sepanjang 8 km.
Begitu juga ruas jalan Paninggahan (Kabupaten Solok)-Lubuk Minturun (Padang), yang sampai saat ini belum ada kejelasannya. Untuk itu, pihaknya minta DPRD Sumbar dapat mendesak DPR RI karena anggaran untuk pekerjaan jalan alternatif itu sudah tersedia. (h/vie)http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar