Mudah-mudahan dengan juara All England ini menjadi motivasi untuk pertandingan yang lebih penting lagi di olimpiade nanti,"
"Target untuk ke depannya, pada Olimpiade semoga bisa menyumbangkan yang terbaik, yakni mendapatkan emas," kata Tontowi Ahmad usai tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa malam.
Pekan lalu, dalam partai final All England, turnamen bergengsi yang sudah berusia 102 tahun itu, mereka berhasil mengubur harapan wakil Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter-Juhl, 21-17, 21-19 dalam pertarungan selama 43 menit di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris.
Selanjutnya pada 18 Maret 2012, mereka menggondol gelar juara Swiss Terbuka Grand Prix Gold setelah pada final mengalahkan pasangan Thailand Sudket Prapakamol-Saralee Thoungthongkam 21-16, 21-14.
"Yang pasti kami senang dan bangga. Mudah-mudahan dengan juara All England ini menjadi motivasi untuk pertandingan yang lebih penting lagi di Olimpiade nanti," kata Liliyana yang akrab dipanggil Butet itu.
Pada kesempatan yang sama, Liliyana mengaku bahwa pesaing berat mereka masih dari pemain Cina dan Denmark."Semoga kami bisa lebih percaya diri," susul Tontowi.
Sekretaris Jenderal PB PBSI, Jacob Rusdianto, mengemukakan tradisi emas yang dibebankan pada Olimpiade tidak hanya ditargetkan pada pasangan ganda campuran Tontowi/Liliyana, namun berlaku untuk semua atlet.
"Kami tidak ingin membeda-bedakan, kamu yang target, kamu yang tidak," ujarnya.
(M047) http://www.antaranews.com
Editor: Aditia Maruli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar