Jakarta - Presiden RI periode 1998-1999, Bacharuddin Jusuf Habibie, berpendapat bahwa meningkatkan jam kerja merupakan satu upaya untuk mengejart ketertinggalan yang dialami bangsa Indonesia.
"Rasanya susah untuk mengejar ketertinggalan bangsa kita atas bangsa lain yang lebih maju, tapi itu masih bisa diperbaiki dengan meningkatkan jam kerja untuk bangsa," kata BJ Habibie usai acara tayang bincang Dialog Merah Putih kerja sama TVRI, RRI dan ANTARA di kediamannya, Patra Kuningan 13, Jakarta, Rabu.
Meningkatkan jam kerja, menurut Habibie, adalah dengan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
Habibie menilai, saat ini lapangan pekerjaan di Indonesia banyak dikuasai oleh asing, oleh sebab itu bangsa kita kurang memiliki kesempatan untuk berkembang.
"Yang paling efektif adalah meningkatkan jam kerja untuk lapangan kerja industri yang kita butuhkan tapi kita tidak miliki seperti industri pesawat terbang atau kapal laut," kata dia.
Memberi kesempatan dan modal untuk mengembangkan industri seperti itu, menurut Habibie, bisa membuat bangsa jadi lebih maju.
"Beri waktu untuk riset, biarkan sumber daya manusia kita melakukan perkembangan teknologi dan jangan lupa berikan anggaran untuk itu, maka kita pasti bisa mengejar ketertinggalan," kata Habibie.
Saat ditanya pers apakah hal tersebut mungkin dilakukan di tengah ruwetnya persoalan bangsa, Habibie menegaskan, dirinya sangat optimis dengan kemajuan bangsa Indonesia.
"Tidak ada yang tidak mampu dilakukan, karena saya sudah membuktikannya tujuh belas tahun yang lalu," demikian komentar mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (Menristek/BPPT).
(T.IO27)
Editor: Priyambodo RH http://www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar