POLISI BELUM PERIKSA KORBAN
Polisi masih menyelidiki kelompok pemuda bermotor yang mengeroyok tiga orang di kawasan Batang Harau, Kecamatan Padang Selatan, Sabtu (29/4).
“Kami berupaya meminta keterangan saksi di lokasi kejadian, tapi saksi mata yang melihat kejadian tersebut belum diketahui,” kata Kasat Reksrim Polresta Padang Kompol Iwan Ariyandhi.
Dikatakannya, penyidik belum bisa meminta keterangan terhadap ketiga korban, Rian (18), dan Wanul Safaat (24), serta Jepi (20) yang masih berada di Rumah Sakit M Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan.
Rencananya, kata Iwan, Rian dan Wanul akan dimintai keterangan penyidik Senin (30/4) (hari ini). Setelah meminta keterangan dari korban, polisi akan mencoba mendatangi lokasi kejadian untuk meminta keterangan saksi yang melihat kejadian tersebut.
Masyarakat Resah
Pascakekerasan yang diduga dilakukan geng motor Sabtu (28/4) dinihari lalu, masyarakat di Padang menjadi resah. Karena dalam menjalankan aksinya, kawanan geng motor itu tidak segan melukai korban dan merampas harta benda.
Seperti keterangan Roni. Dia mengatakan sejak kejadian kekerasan di sekitar SPBU Muaro lalu, dirinya takut untuk bepergian pada malam hari. Apalagi did aerah yang gelap dan sepi. Jika terpaksa keluar malam, Roni mengaku akan membawa senjata tajam untuk jaga-jaga, jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan nantinya.
“Sejak mendengar kejadian itu, saya takut untuk keluar rumah pada malam hari, karena pelaku tidak memandang bulu untuk melukai orang,” kata Roni.
Hal berbeda disampaikan Budi. Ia mengaku tidak percaya ada geng motor di Padang. Karena selama ini Budi tidak pernah mendengar adanya geng motor di Padang, kecuali club motor atau organisasi pengendara bermotor.
Dijelaskan Budi, bisa saja itu tindakan sekumpulan pelaku kriminal yang mengikuti trend atau cari aman dalam menjalankan aksinya atau kumpulan jambret yang beraksi bersama guna mempermudah aksinya, karena warga takut melihat mereka dalam jumlahnya yang besar.
Masyarakat juga banyak mendesak aparat kepolisian, untuk menerapkan tembak ditempat kepada anggota geng motor yang meresahkan dan melanggar hukum itu.
“Pelaku harus ditembak di tempat. Biar memberi efek jera terhadap anggota geng motor yang lain, polisi harus bergerak cepat,” kata Iwan.
Sebelumnya, tiga pemuda pengendara sepeda motor mengalami luka-luka oleh puluhan orang tidak dikenal menggunakan kendaraan roda dua di dua lokasi di wilayah hukum Polsek Padang Selatan, Sabtu (28/4) dinihari.
Ketiga korban tersebut berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan yakni Rian (19) dan mamaknya Wanul Safaat (24), yang tinggal di Pondokan Gina Gurun Laweh, Kecamatan Lubeg, Kota Padang, serta Jepi (20) yang bekerja di kounter handphone Gunung Emas, Kecamatan Padang Barat.
Jepi mengalami luka di bagian pipi sebelah kanan robek, punggung bawah sebelah kiri tertancap pisau, sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit M Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan.
Dan Wanul mengalami luka samurai di lengan sebelah kanan, pungung sebelah kanan, dipelipis kanan, dan telinga kiri, sehingga dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sementara Rian hanya mengalami beberapa pukulan dibagian tubuhnya. (h/nas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar