Featured Video

Senin, 30 April 2012

Vila Danau Diateh Memprihatinkan-Solok


Nasib Vila Pemerintah Kabupaten Solok di Danau Diateh Alahan Panjang kini sangat memprihatinkan. Selain tampak tidak terurus, vila tersebut juga kotor dan berbau.

Padahal sarana wisata itu cukup strategis dalam pe­ngem­bangan pariwisata Da­nau Diateh dan Danau Diba­wah yang memiliki peman­dangan nan indah dan udara sejuk.
Hampir seluruh cottage tempat menginap di sana kotor. Beberapa komponen vila rusak. Kamar mandi di bebe­rapa kamar vila tak bisa dipakai lantaran pintunya tidak ada dan sudah ditutup dengan lemari pakaian. Lo­teng bolong ditutup kain. Bahkan crew TVRI Vitta Dian saat menggo­tong tasnya ke dalam vila merasa jijik. “Wah bagaimana ki­ta bisa tidur ini? Kotor. Loteng bo­long. Kamar mandi tak bisa digu­nakan “ kata Vitta kepa­da Haluan, Sabtu (28/4) malam.
Malam itu, memang ada kegiatan Pramuka di sana. Mereka tengah berkemah. Tapi rombongan anggota DPR-RI Azwir Dainy Tara enggan menginap karena kondisi vila dinilai tak layak untuk dihuni.
Anggota komisi VII DPR-RI HM Azwir Dainy Tara bersama rombongan, yang tengah berkunjung ke Alahan Panjang untuk menghadiri sejumlah acara Partai Golkar serta menghadiri Turnamen Adi U21, akhirnya urung menginap di sana. Azwir awalnya akan berfikir bakal merasa nyaman menginap di sana karena bisa menikmati alam perairan Danau Diateh nan indah tersebut. Esok paginya Ia juga akan beren­cana akan membuka lomba memancing di Jorong Taratak Galundi Alahan Panjang. Setelah masuk kompleks vila dan melihat kamar yang hendak dihuninya malam itu, Azwir terpaksa membatalkan niatnya menginap disana. Rombongan akhirnya bergerak ke Solok dan menginap ke Hotel Caredek.
Menurut Azwir, Villa Pe­me­rintah Kabupaten Solok ada­lah aset yang perlu dijaga dan dikembangkan. Danau Diateh dan Danau Dibawah memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Potensi ini jelas sebuah peluang untuk menarik wisa­tawan berkun­jung ke lokasi tersebut. Tetapi sepertinya, sarana yang ada di objek wisata tersebut tak terurus.
Seyogyanya, jika Pemkab Solok tidak mampu mengu­rus, sebaiknya diswastakan saja. “Artinya pengelolaannya diserahkan kepada swasta,” kata Azwir. (h/one)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar