Jakarta Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Amir Syamsudin menjamin MoU antara pihaknya dan BNN soal pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkotika di lingkungan Kemenkum HAM akan kembali diaktifkan. Namun terdapat pembakuan standard operational prosedur (sop) dalam setiap pengungkapan di setiap penjara.
Menurut Amir dalam pembicaraan melalui sambungan telepon bersama detikcom, Sabtu (7/4/2012), poin pembakuan tersebut adalah menempatkan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) dalam setiap sidak yang dilakukan bersama BNN.
"Di lapangan nanti yang paling tepat adalah Dirjen (Pas), Pak Denny tetap sebagai pengendali," kata Amir.
"Diharapkan Wamen tetap sebagai pimpinan pengendali sedangkan Dirjen sebagai pelaksanan di lapangan," Amir menegaskan pernyataannya.
Sebagai atasan dari Dirjen Pas, dirinya berupaya menaruh kepercayaan terhadap jajarannya itu, sepanjang pihaknya belum menemukan adanya indikasi keterlibatan jajarannya dalam kongkalikong jaringan kartel narkotika, menurutnya sah-sah saja Dirjen Pas turut serta dalam setiap operasi BNN yang bersifat rahasia dan membutuhkan kecepatan itu.
"Kalaupun ada informasi ternyata dia berhubungan dengan bandar narkoba, tanpa barang bukti permulaan sudah cukup bagi saya untuk menonaktifkannya," ujar Amir mencontohkan.
"Perjuangan dan upaya pemberantasan narkotika tidak akan berhasil apabila tidak adanya saling kepercayaan. Namun bila ada pejabat yang kebetulan ada dalam catatan BNN sebaiknya tidak dilibatkan," imbuh pengacara non-aktif ini.
Meski demikian, Amir menjamin walaupun secara teknis terdapat perubahan dalam upaya pemberantasan narkoba di lingkungan pemasyarakatan, tidak ada niatan untuk menghalangi apalagi menghentikan perjuangan anti narkotika.
"Tidak berarti pembakuan MoU menghentikan atau menghalangi pemberantasan narkoba," jelas Amir.
Jadi, apakah nanti Wamen Denny Indrayana tidak dilibatkan dalam sidak ke pemasyarakatan?
"Tidak ada pembatasan manakala Wamen juga terjun ke lapangan, asalkan Dirjen dilibatkan," tutup Amir.
(ahy/edo)
Menurut Amir dalam pembicaraan melalui sambungan telepon bersama detikcom, Sabtu (7/4/2012), poin pembakuan tersebut adalah menempatkan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) dalam setiap sidak yang dilakukan bersama BNN.
"Di lapangan nanti yang paling tepat adalah Dirjen (Pas), Pak Denny tetap sebagai pengendali," kata Amir.
"Diharapkan Wamen tetap sebagai pimpinan pengendali sedangkan Dirjen sebagai pelaksanan di lapangan," Amir menegaskan pernyataannya.
Sebagai atasan dari Dirjen Pas, dirinya berupaya menaruh kepercayaan terhadap jajarannya itu, sepanjang pihaknya belum menemukan adanya indikasi keterlibatan jajarannya dalam kongkalikong jaringan kartel narkotika, menurutnya sah-sah saja Dirjen Pas turut serta dalam setiap operasi BNN yang bersifat rahasia dan membutuhkan kecepatan itu.
"Kalaupun ada informasi ternyata dia berhubungan dengan bandar narkoba, tanpa barang bukti permulaan sudah cukup bagi saya untuk menonaktifkannya," ujar Amir mencontohkan.
"Perjuangan dan upaya pemberantasan narkotika tidak akan berhasil apabila tidak adanya saling kepercayaan. Namun bila ada pejabat yang kebetulan ada dalam catatan BNN sebaiknya tidak dilibatkan," imbuh pengacara non-aktif ini.
Meski demikian, Amir menjamin walaupun secara teknis terdapat perubahan dalam upaya pemberantasan narkoba di lingkungan pemasyarakatan, tidak ada niatan untuk menghalangi apalagi menghentikan perjuangan anti narkotika.
"Tidak berarti pembakuan MoU menghentikan atau menghalangi pemberantasan narkoba," jelas Amir.
Jadi, apakah nanti Wamen Denny Indrayana tidak dilibatkan dalam sidak ke pemasyarakatan?
"Tidak ada pembatasan manakala Wamen juga terjun ke lapangan, asalkan Dirjen dilibatkan," tutup Amir.
(ahy/edo)
Baca Juga
- Sipir Lapas Pekanbaru Rela Sumpah Pocong, Yakini Wamen Denny Menampar
- LSM Tantang Cagub-Cawagub Berantas Narkotika di Jakarta
- Napi Lapas Pekanbaru Nilai Sipir Tampak Ketakutan Saat Wamen Denny Sidak
- Anak Bupati Teluk Wondama Papua Barat Dirampok di Manado
- Sidak Denny dan BNN Tertahan 5 Menit, Mungkinkah Barang Bukti Dilenyapkan?
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar