Sebanyak 60 orang mengalami luka bakar akibat ledakan Pertamini dan mobil Damkar. Satu orang meninggal dunia, 10 kritis
Sebuah pengecer bahan bakar minyak (BBM) atau sering disebut Pertamini di Padang Datar, Pagaruyung, Tanah Datar, meledak, Senin (7/5) sekitar pukul 19.00 WIB. Pengecer BBM ini meledak dan terbakar saat Gusneri Mangkuto, pemiliknya, menyalin bensin dari sebuah drum. 10 orang menjadi korban kebakaran dengan kondisi luka bakar yang cukup parah. Satu orang meninggal dunia. Total korban sebanyak 60 orang. Hingga pukul 23.00 malam, 3 orang korban sudah dibolehkan pulang tim dokter.
Semua korban dirujuk ke tiga rumah sakit, RS Achmad Muchtar Bukittinggi, RS M Djamil Padang, dan Padang Panjang. Karena banyaknya korban, RS Ali Hanafiah Batusangkar tak mampu menampung.
Menurut saksi mata di lokasi kejadian, awalnya api tak begitu besar, tapi setelah mobil kebakaran yang datang ke lokasi dan menyemprotkan air ke drum berisi bensin penuh itu, api tiba-tiba menjalar dan membesar. Selanjutnya ceceran bensin dengan nyala api yang mengalir bersama air semprotan itu “mengejar” unit mobiil Damkar yang sebelumnya untuk memadamkan api.
“Awalnya pemilik mau menyalin bensin dari drum ke Pertaminiya, datang anaknya membawa lilin.
Hawa panas menyulut kebakaran di Pertamini tersebut,” ujar Kapolres Tanah Datar AKBP Teguh Trisasongko, Senin (7/5).
Mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Tanah Datar yang menyemprotkan air menerjang drum berisi bensin dan meleleh ke jalan yang posisinya menurun. “Mungkin tersulut api, lelehan bensin menyambar Damkar dan meledak. Warga yang menyaksikan kebakaran Pertamini pun terimbas ledakan Damkar tersebut,” tambah Kapolres.
Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigue memastikan, bahwa kebakaran Pertamini di Padang Datar, Pagaruyung yang menimbulkan ledakan dan menyambar mobil pemadam kebakaran, sudah bisa ditangani.
“Berkat kerja sama semua pihak di Padang Data, Pagaruyuang, dampak ledakan sampai pukul 23.00 WIB sudah bisa ditangani,” sebut Shadiq yang langsung turun ke lokasi sampai ke RS Ali Hanafiah Batusangkar, Senin (malam.
Menurut Shadiq, 10 korban yang parah akibat Pertamini meledak terpaksa dirujuk ke berbagai rumah sakit di Sumbar. “Ada 10 orang yang kondisinya parah.”
Shadiq meminta polisi melakukan penyelidikan penyebab kebakaran. “Fakta sementara adalah Pertamini terbakar, menimbulkan percikan api ke bensin yang tumpah dan menyambar mobil pemadam kebakaran sehingga menimbulkan ledakan beruntun,” ujar Shadiq.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar berduka. Pasalnya sebanyak 9 orang anggota pemadam terkena semburan api yang berasal dari tangki bensin Pertamini yang meledak. Sepuluh menit setelah terjadi kebakaran, mobil Damkar tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman.
Api berhasil dipadamkan, namun karena bensin cukup banyak yang tercecer ke jalan raya, tiba-tiba dijalari api dan menyembur ke wajah sejumlah anggota pemadaam yang tengah berkerja melakukan pendinginan.
Akibat kobaran api sekujur tubuh anggota pemadam mengalami luka bakar yang cukup parah. Sebanyak 3 orang yang mengalami luka berat. Sementara warga yang terkena semburan api sebanyak 45 orang.
Iswandi Meninggal
Sementara itu, setelah sempat kritis beberapa jam akhirnya Iswandi salah seorang korban yang kritis akibat terbakar, meninggal dunia.
“Iswandi nyawanya tak tertolong, almarhum menghembuskan napas di RSUD Ali Hanafiah,”ujar Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigue. (h/ydv/emz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar