Sebanyak 16 tim pembalap dunia dan 9 tim nasional akan mengikuti Tour de Singkarak (TdS) 2012 yang memperebutkan hadiah dengan total Rp1 miliar dengan jarak tempuh 854 km dalam 7 etape. Australia menurunkan 4 tim dan Iran 2 tim.
Pembukaan TdS 2012 secara serimonial dilakukan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, di Lapangan Segi Tiga, Sawahlunto, Minggu (3/6) malam. Setidaknya 50 media internasional secara aktif hadir dan mempublikasikan iven yang dikalaborasikan antara olahraga dan pariwisata.
Sedangkan kegiatan balap sepedanya dimulai Senin (4/6) yang ditandai pengibaran bendera start etape pertama oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, di Kota Sawahlunto.
Meski kegiatan TdS dimulai hari ini untuk etape pertama dari Sawahlunto – Sijunjung dan kembali finish di Sawahlunto, namun berdasarkan pengamantauan Haluan sore kemarin, pengaspalan jalan yang akan dilewati pembalap masih dalam pekerjaan, seperti di Padang Sibusuk, Sijunjung.
Bahkan beberapa pembalap yang ingin mencoba rute yang akan mereka lewati hari ini terpaksa memutar kembali sepedanya. Sepertinya Pemerintah Kabupaten Sijunjung terkesan tidak siap ikut dalam kegiatan TdS 2012 ini.
Wakil Menteri Sapta Nirwandar dalam sambutannya menyampaikan konsep kegiatan TdS sebagai paduan antara promosi pariwisata dan olahraga prestasi dalam bentuk lomba balap sepeda internasional terbukti telah menunjukkan hasil.
“Pariwisata Sumatera Barat sudah semakin berkembang dan dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Iven ini dirasakan bersama telah memperoleh sambutan hangat dari dalam dan luar negeri. Dari sisi penyelenggaraan, semakin tahun semakin profesional, baik dari sisi peserta, keterlibatan negara dan dukungan daerah serta sponsor semakin meningkat,” kata Sapta.
Sapta Nirwandar menambahkan bahwa komitmen yang kuat dan kerjasama yang baik dari semua pihak telah membuat TdS tidak hanya merupakan iven yang menampilkan prestasi para pembalap saja. Namun lebih dari itu, perhelatan ini juga telah semakin memantapkan posisi dan citra Sumatera Barat sebagai destinasi pariwisata yang patut diperhitungkan dalam skala internasional.
Sapta mengatakan, setidaknya, terjadi pertumbuhan kamar hotel di Sumbar dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya hanya 1.500 kamar, kini tumbuh menjadi lebih dari 2.000 kamar.
Angka itu, lanjut Sapta, masih akan terus bertambah. Sebab, saat ini pembangunan hotel juga tengah dilakukan. Di sisi lain, angka penerbangan juga mengalami peningkatan. Awalnya hanya 7, kini menjadi 14 penerbangan.
“Dan yang tidak kalah pentingnya, untuk TdS keempat di tahun 2012 ini, yang starnya di Kota Sawahlunto juga diikuti dikawal langsung langsung penyelenggara Tour de France,” ujar Sapta.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno ketika membuka secara simbolis TdS 2012, mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat membantu pelaksanaan iven internasional tersebut.
Di balik semua itu, menurut Irwan, yang tidak kalah pentingnya ekspos media internasional yang mempublikasi sisi kepariwisataan Sumatera Barat ke dunia internasional.
“Kalau dinilai, publikasi yang dilakukan dalam TdS memiliki nilai miliaran rupiah. Dan ini menjadi suatu nilai positfi bagi Sumatera Barat. Apalagi untuk Sawahlunto sebagai kota di garis start,” terang Irwan.
Sementara itu, Walikota Sawahlunto, Amran Nur mengatakan iven TdS yang sudah berjalan sejak empat tahun lalu itu, sangat berpengaruh terhadap pariwisata Sawahlunto. Hal itu dibuktikan dengan tumbuhnya kepercayaan investor dalam berinvestasi di Kota Sawahlunto.
Tahun ini, ujar Amran, ada dua investor dari luar Sawahlunto yang ingin menginvestasikan uangnya di bidang perhotelan. Dalam satu bulan ke depan, juga akan dilaksanakan peletakan batu pertama kereta gantung sky lift.
Dalam pembukaan TdS 2012 tadi, Lapangan Segitiga Sawahlunto penuh sesak. Selain warga, peserta TdS dan wisatawan melihat langsung pembukaan, yang diiringi pertunjukan kesenian dari ISI Padangpanjang.
Hadir dalam pembukaan tersebut, Ketua DPRD Sumbar, Yultekhnil, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, dan tokoh Sumbar Azwar Anas, serta para perantau dan wisatawan yang hadir di Sawahlunto.
Untuk etape pertama hari ini, para pembalap akan mengenjot sepedanya dengan jarak tempuh 77,6 km. Start di Kota Sawahlunto yang akan dilepas Menteri Pariwisata. Pembalap akan melintasi Silungkang, Sibusuk, Muara Bodi, Sijunjung, Muara, Gugug Dado, Muara Sijunjung, Tanjung Ampalu, Jorong Aur Gading, Silungkang dan finish kembali di Sawahlunto.
Naik Kereta
Sementara itu, kemarin, para pembalap bersama timnya diboyong dengan kendaraan dari Padang ke Padangpanajang. Dari Padang Panjang, para pembalap dibawa dengan kereta api menuju Sawahlunto.
Dari stasiun Padang Panjang, kereta dilepas oleh Wakil Walikota Padang Panjang dan sampai di stasiun Batu Taba, kereta berhenti dan disambut Walikota Sawahlunto. Di stasiun batu Taba, kereta yang menggunakan lokomotif disel dari Padang Panjang diganti dengan menggunakan lokomotif mak itam menuju Sawahlunto.
Selama perjalanan dari Batu Taba ke Sawahlunto, para pembalap menikmati pemandangan indahnya Danau Singkarak karena kereta melintasi pingkiran Danau Singkarak. Sebab selama ini mereka melintasi pinggiran Danau Singkarak itu saat berbalap. (h/sam/dil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar