Satu gadis Rusia tinggi semampa berkulit agak kecoklatan, tidak seperti umumnya kulit orang Rusia yang putih, datang ke KBRI Moskow. Istimewanya, semua bagian pakaian yang dia kenakan berasal dari ndonesia.
"Baju ini saya beli di Bandung, selendang di Toraja, dan sepatu sandal dari Semarang," katanya dalam Bahasa Indonesia dengan fasih kepada Sekretaris Dua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana baru-baru ini.
Enjay Diana mengatakan kepada ANTARA London, Sabtu bahwa gadis ini bernama Lena Korchagina kelahiran 13 Mei 1988, baru kembali dari Indonesia setelah sekitar sembilan bulan belajar Bahasa Indonesia melalui Program Darmasiswa Pemerintah Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
"Saya khusus datang ke KBRI Moskow untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Indonesia dan KBRI Moskow atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk ikut Program Darmasiswa," ujar gadis yang mempunyai tinggi badan 173 cm dan berat 63 kg ini.
Menurut Lena, sembilan bulan begitu cepat berlalu. Banyak sekali kenangan dan kesan yang sangat menarik selama di Indonesia. Selain memperdalam Bahasa Indonesia di IKIP PGRI Semarang, Lena belajar juga seni dan budaya Jawa, seperti gamelan, tari dan lagu. Bahkan pernah diajak bermain film "Soegija" bersama teman-temannya.
"Program ini sangat bermanfaat. Saya berharap dapat memberikan kontribusi dalam mendekatkan hubungan kedua bangsa dengan pengetahuan tentang Indonesia yang saya miliki", kata gadis kelahiran Voronezh yang berjarak 514 km ke arah selatan Moskow.
Sekembali dari Indonesia, Lena meneruskan aktivitasnya yang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama di Indonesia diharapkan dapat mendukung kesibukannya di bidang sosial kemasyarakatan, seperti mengajar anak-anak di St. Petersburg yang menjadi kota tempat tinggalnya saat ini.
Begitu dekat
Lena mengatakan sudah merasa begitu dekat dengan Indonesia dan berharap bisa kembali lagi mengunjungi negara yang kaya akan seni dan budaya, keindahan alam dan keramahan masyarakatnya.
"Orang Indonesia selalu tersenyum, ramah dan suka menolong. Saya senang tinggal di sana," ujar Lena.
Selama di Indonesia, Lena pernah mengunjungi berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Pontianak, Tana Toraja, Tanjung Puting dan Pantai Bira. Berbagai jenis makanan nusantara sudah pula dicobanya, mulai dari gado-gado, soto, hingga gorengan.
Semangat untuk memperdalam bahasa dan budaya Indonesia tergugah dari dorongan ayah angkatnya, Svet Zakharov, yang merupakan seorang ahli tentang Indonesia atau Indonesianis.
Lena merupakan salah satu dari sekian generasi muda Rusia yang memperdalam bahasa dan seni budaya Indonesia melalui Program Darmasiswa. Akan tetapi, jumlah peserta dari Rusia selama ini belum begitu banyak.
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik, Belarus Djauhari Oratmangun, dengan perkembangan hubungan kedua bangsa yang semakin pesat, dibutuhkan spesialisasi-spesialisasi tentang Indonesia di Rusia yang saat ini jumlahnya masih terbatas.
"Rusia dan Indonesia bangsa yang besar yang berdampak pada besarnya kepentingan hubungan kedua negara. Diharapkan akan lebih banyak lagi di masa yang akan datang peserta dari Rusia yang ikut Program Darmasiswa dengan penambahan kuota bagi Rusia sehingga akan melahirkan spesialis-spesialis baru yang dapat menjembatani hubungan kedua bangsa", kata Djauhari Oratmangun.
antaranews
"Baju ini saya beli di Bandung, selendang di Toraja, dan sepatu sandal dari Semarang," katanya dalam Bahasa Indonesia dengan fasih kepada Sekretaris Dua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana baru-baru ini.
Enjay Diana mengatakan kepada ANTARA London, Sabtu bahwa gadis ini bernama Lena Korchagina kelahiran 13 Mei 1988, baru kembali dari Indonesia setelah sekitar sembilan bulan belajar Bahasa Indonesia melalui Program Darmasiswa Pemerintah Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
"Saya khusus datang ke KBRI Moskow untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Indonesia dan KBRI Moskow atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk ikut Program Darmasiswa," ujar gadis yang mempunyai tinggi badan 173 cm dan berat 63 kg ini.
Menurut Lena, sembilan bulan begitu cepat berlalu. Banyak sekali kenangan dan kesan yang sangat menarik selama di Indonesia. Selain memperdalam Bahasa Indonesia di IKIP PGRI Semarang, Lena belajar juga seni dan budaya Jawa, seperti gamelan, tari dan lagu. Bahkan pernah diajak bermain film "Soegija" bersama teman-temannya.
"Program ini sangat bermanfaat. Saya berharap dapat memberikan kontribusi dalam mendekatkan hubungan kedua bangsa dengan pengetahuan tentang Indonesia yang saya miliki", kata gadis kelahiran Voronezh yang berjarak 514 km ke arah selatan Moskow.
Sekembali dari Indonesia, Lena meneruskan aktivitasnya yang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama di Indonesia diharapkan dapat mendukung kesibukannya di bidang sosial kemasyarakatan, seperti mengajar anak-anak di St. Petersburg yang menjadi kota tempat tinggalnya saat ini.
Begitu dekat
Lena mengatakan sudah merasa begitu dekat dengan Indonesia dan berharap bisa kembali lagi mengunjungi negara yang kaya akan seni dan budaya, keindahan alam dan keramahan masyarakatnya.
"Orang Indonesia selalu tersenyum, ramah dan suka menolong. Saya senang tinggal di sana," ujar Lena.
Selama di Indonesia, Lena pernah mengunjungi berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Pontianak, Tana Toraja, Tanjung Puting dan Pantai Bira. Berbagai jenis makanan nusantara sudah pula dicobanya, mulai dari gado-gado, soto, hingga gorengan.
Semangat untuk memperdalam bahasa dan budaya Indonesia tergugah dari dorongan ayah angkatnya, Svet Zakharov, yang merupakan seorang ahli tentang Indonesia atau Indonesianis.
Lena merupakan salah satu dari sekian generasi muda Rusia yang memperdalam bahasa dan seni budaya Indonesia melalui Program Darmasiswa. Akan tetapi, jumlah peserta dari Rusia selama ini belum begitu banyak.
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik, Belarus Djauhari Oratmangun, dengan perkembangan hubungan kedua bangsa yang semakin pesat, dibutuhkan spesialisasi-spesialisasi tentang Indonesia di Rusia yang saat ini jumlahnya masih terbatas.
"Rusia dan Indonesia bangsa yang besar yang berdampak pada besarnya kepentingan hubungan kedua negara. Diharapkan akan lebih banyak lagi di masa yang akan datang peserta dari Rusia yang ikut Program Darmasiswa dengan penambahan kuota bagi Rusia sehingga akan melahirkan spesialis-spesialis baru yang dapat menjembatani hubungan kedua bangsa", kata Djauhari Oratmangun.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar