Anak tidak naik kelas, seorang ketua RW di Andalas, Padang Timur, Padang mengamuk di Masjid Nurul Ikhlas, Kompleks Sumbar Mas, Kubu Dalam, Parak Karakah, Jumat (13/7) sekitar pukul 21.00 WIB
Pria berinisial P itu memukul garin masjid, Muhammad Mahbubi (21), dan melempari pengurus masjid dengan stempel, serta memaki-maki wakil ketua TPA masjid tersebut.
Tindakan demikian karena ia tidak terima anaknya tinggal kelas, karena nilai kegiatan wirid remaja di Masjid Nurul Ikhlas tidak diisi garin.
Kejadian tersebut telah dilaporkan oleh Wakil Ketua TPA Masjid Nurul Ikhlas, Husnida (34) ke Polresta Padang, dengan tuduhan pencurian dengan kekerasan, penghinaan dan perbuatan yang tidak menyenangkan. Laporan tersebut juga dicatat dengan nomor LP /1172/K/VII/SPKT Unit II, tertanggal 14 Juli 2012.
Keterangan Husnida, kejadian itu berawal saat P datang ke masjid dengan membawa blangko berisi nilai wirid remaja yang diduga dibuatnya sendiri. Menurut informasi, anak ketua RW itu terancam tidak naik kelas, karena nilai wiridnya tak ada.
Namun menurut Husnida, nilai wirid anaknya itu kosong karena tidak pernah mengikuti wirid remaja, sehingga pengurus berserta garin tidak mau memberikan stempel tersebut. Kemudian, oknum RW itu langsung mengamuk dan marah-marah, serta mengambil paksa stempel masjid.
“Setelah mencap blanko nilai yang dibawanya, stempel tersebut langsung dilempar ke arah pengurus masjid. Garin pun dipukul. Selain itu, saya juga ikut dimarahi dengan perkataan kotor,” ujar Husnida.
Kanit II SPKT Polresta Padang Ipda Harmon mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban. “Kami telah menyerahkan kasus tersebut ke bagian Unit Reskrim Polresta Padang untuk ditindaklanjuti,” katanya. (h/nas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar