"Foto tersebut adalah dokumentasi asli yang dilengkapi keterangan di setiap fotonya," tulis Fadli Zon dalam bukunya seperti dikutip detikcom, Rabu (5/9/2012).
Fadli Zon mengaku mendapatkan foto-foto itu dari seorang kolektor di dalam negeri. Fadli lupa berapa harga foto itu dia tebus. Di bukunya itu pun, Fadli menuliskan diduga kuat sang fotografer adalah tentara. Foto itu diambil pada 16 September 1962 di Pulau Ubi, lokasi pelaksanaan eksekusi di kawasan Kepulauan Seribu.
Berikut nukilan detik-detik terakhir Kartosoewirjo dari buku Fadli Zon:
Sebelum pelaksanaan eksekusi, Kartosoewirjo meminta diberi kesempatan makan siang bersama dengan keluarganya. Di foto-foto itu tampak hadir sang istri Dewi Siti Kalsum dan lima orang anaknya, Tahmid Basuki Rahmat, Dodo Mohammad Darda, Kartika, Komalasari, dan Danti
Kartosoewirjo dan keluarga diberikan makan siang rendang Padang. Kartosoewirjo dituliskan di foto itu tidak menyentuh rendang itu. Dia hanya merokok. Dia juga meminta diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan terakhir kepada keluarga. Usai bertemu keluarga, Kartosoewirjo kemudian melaksanakan salat taubat.
Kartosoewirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada 1949. Dia ditangkap di Garut
Kartosoewirjo dan keluarga diberikan makan siang rendang Padang. Kartosoewirjo dituliskan di foto itu tidak menyentuh rendang itu. Dia hanya merokok. Dia juga meminta diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan terakhir kepada keluarga. Usai bertemu keluarga, Kartosoewirjo kemudian melaksanakan salat taubat.
Kartosoewirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada 1949. Dia ditangkap di Garut
Di dalam kapal, pengecekan kesehatan dilakukan pada Kartosoewirjo. Seorang dokter tampak memeriksa kondisi kesehatan pria kelahiran 1905 di Cepu, Jawa Tengah ini. Kartosoewirjo juga berganti pakaian, kini yang dikenakannya serba putih. Seorang imam dari tentara terus mendampingi Kartosoewirjo.
Kartosoewirjo kemudian digiring menuju tiang eksekusi. Tangannya diikat ke belakang, dan seorang imam dari tentara membimbingnya untuk berdoa. Seluruh tubuh Kartosoewirjo sudah dibungkus pakaian putih. Dia sudah siap dieksekusi.
Dalam hitungan detik, eksekusi mati bagi Kartosoewirjo selesai. 5 Peluru menembus dada kiri Kartosoewirjo. Sang komandan mengambil inisiatif dengan menyalakkan pistol ke arah Kartosoewirjo memastikan sang terhukum tewas.
3 Anggota TNI dan seorang berpakaian sipil menyolati jenazah Kartosoewirjo. Usai disalati doa pun dipanjatkan bagi pria yang ditangkap di Garut lewat operasi pagar betis TNI ini. Semua proses secara Islam sudah dilaksanakan, jasad siap dikuburkan.
Jasad Kartosoewirjo dimakamkan tanpa nisan di bawah sebuah pohon. Sejumlah anggota TNI berdoa di atas makam Kartosoewirjo sebelum bergerak meninggalkan pulau itu. Pihak TNI juga membakar tiang tempat eksekusi dan sejumlah peralatan terkait eksekusi.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar