Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan penelitian untuk mengetahui secara pasti kandungan semburan lumpur campur minyak di kawasan bekas bendungan Desa Metutu, Benjeng, Gresik, Minggu (18/11). TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
Sejumlah warga mengamati semburan lumpur bercampur gas yang muncul di sebuah waduk di Desa Metatu, Kec. Benjeng, Kab. Gresik, Jatim, Rabu (14/11). ANTARA/M Risyal Hidayat
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan penelitian di pusat semburan lumpur campur minyak yang ada di kawasan bekas bendungan Desa Metutu, Benjeng, Gresik, Minggu (18/11). TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
Petugas dari PetroChina Gresik mengamati pusat semburan bercampur gas yang muncul di sebuah waduk di Desa Metatu, Kec. Benjeng, Kab. Gresik, Jatim, Rabu (14/11). ANTARA/M Risyal Hidayat
Petugas dari PetroChina Gresik melakukan deteksi kadar gas di pusat semburan bercampur gas yang muncul di sebuah waduk di Desa Metatu, Kec. Benjeng, Kab. Gresik, Jatim, Rabu (14/11). Menurut petugas, semburan yang mencapai ketinggian 10 meter tersebut 27 persen kandungan gas mudah terbakar. ANTARA/M Risyal Hidayat
Petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengambil sampel lumpur di pusat semburan lumpur campur minyak yang ada di kawasan bekas bendungan Desa Metutu, Benjeng, Gresik, Minggu (18/11). TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar