TOKYO – Gempa bumi kembali mengguncang pesisir timur laut Jepang. Badan Meteorologi Jepang mencatat gempa itu berkekuatan 7,3 SR dan di lepas pantai Prefektur Miyagi, Jumat (7/12) pada pukul 17:18 waktu setempat. Pusat gempa berada 10 kilometer (6,2 mil) di bawah dasar laut dan 240 kilometer (150 mil) lepas pantai.
Gempa memicu terjadinya tsunami setinggi satu meter tercatat terjadi pada pukul 18.02 di Distrik Ayukawa, Kota Ishinomaki, Prefektur Miyagi. Kemudian, tsunami setinggi 20 sentimeter juga tercatat pada pukul 18.10 di Pelabuhan Ofunato, Prefektur Iwate.
Sedangkan pejabat di kota Kesennuma di Miyagi mengatakan telah melihat tsunami setinggi 80 sentimeter pada pukul 18.20 di Pelabuhan Karakuwaosaki.
Situs Asahi Shimbun melaporkan gempa terjadi di wilayah yang sama yang diguncang gempa besar dan tsunami tahun lalu. Di Tokyo warga merasakan gedung-gedung bergoyang selama beberapa menit. Lalu lintas yang sedang ramai berhenti di beberapa tempat. Petugas memeriksa kelayakan jalan raya.
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Miyagi Prefecture, sementara advisories tsunami dikeluarkan untuk prefektur Aomori, Iwate, Fukushima, dan Ibaraki. Peringatan dibatalkan di 19:20
Otoritas Regulasi Nuklir Jepang menyatakan tidak ada masalah di fasilitas pengolahan ulang bahan bakar nuklir di Rokkasho, Prefektur Aomori.
Sesaat sebelum gempa terjadi, televisi NHK memutuskan program reguler untuk memberi memperingatkan pemirsanya.
Setelah itu, penyiar berulang kali meminta semua warga dekat pantai untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Peringatan gempa dan tsunami memaksa Perdana Menteri Yoshihiko Noda untuk membatalkan kampanye di Tokyo menjelang pemilu 16 Desember. (*
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar